Assalamu’alaikum wr.wb.
“Bismillahirrahmanirrahim, gitu mah kalo mau pakai apa-apa”.
Celoteh Citra di siang hari beberapa saat setelah saya
pulang mengajar. Ia menceritakan kembali sebuah cerita yang dibacakan oleh
kakaknya. Dengan semangat berbagi yang kuat, ia bergerak dengan lincah sambil
berbicara tentang rangkuman cerita versi dirinya. Saya tidak melepaskan
kesempatan emas ini dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
daya ingat dan kecerdasan linguistiknya.
Citra masih duduk di kelompok A dan ia memiliki banyak kosa
kata yang selalu membuat saya takjub di usia perkembangannya. Kecerdasan
linguistiknya bukan didapat dari ia membaca buku cerita karena sampai saat ini
ia baru hafal huruf A-Z, kemampuannya
tersebut didapat dari buku-buku cerita yang dibacakan baik oleh saya, ayahnya
maupun kakak-kakaknya. Mungkin teman-teman banyak yang telah mengetahui
kecerdasan linguistik ini, namun ijinkan saya berbagi kembali di tulisan saya
hari ini.
Kecerdasan
Linguistik atau kecerdasan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pendapat atau pikirannya melalui bahasa verbal maupun non verbal.
Kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan menggunakan kata secara efektif
baik secara lisan maupun tulisan. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik ini
mempunyai empat keterampilan yaitu ia mampu menyimak, membaca, menulis dan
berbicara.
Setelah membaca
pengertian kecerdasan ini, pastinya ada yang bertanya, mengapa Citra dikatakan
memiliki kecerdasan linguistik padahal ia belum bisa membaca?. Sebenarnya anak
saya sudah dapat membaca namun baru membaca huruf per huruf belum dapat membaca
kata apalagi kalimat. Alhamdulillah, ia sudah membaca iqro di jilid 3 di
usianya sekarang. Paragraf ini khusus untuk yang penasaran tentang Citra
(hehehe).
Lalu bagaimana
kiat untuk mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak sejak usia dini?.
Berikut ini kiat-kiat yang kami lakukan dan hal ini kami dapatkan juga dari
berbagai sumber bacaan :
a.
Sering melakukan
komunikasi / mengajak berbicara, hal ini dapat menstimulasi anak sehingga
meransang dirinya untuk aktif pula berbicara.
b.
Membacakan
cerita dan mendengarkan cerita.
c.
Merangkai gambar
“bercerita”.
d.
Melakukan
permainan peran, memberikan kesempatan kepada anak melakukan imajinasinya
ketika ia memerankan tokoh-tokoh yang ia sukai.
e.
Memperdengarkan
lagu dan menyanyikan lagu baik ia sendiri maupun bersama.
f.
Menggambar atau
menulis kreasi versi anak.
Ada beberapa
kriteria yang diberikan lembaga Qualifa dalam blognya bila Anda ingin
mengetahui kecerdasan linguistic ini pada anak terutama untuk usia 7-12 tahun,
yaitu:
1.
Suka menulis kreatif di rumah
2.
Mengarang kisah khayal atau
menuturkan lelucon dan cerita
3.
Sangat hafal nama, tempat, tanggal
atau hal-hal kecil
4.
Menikmati membaca buku di waktu
senggang
5.
Mengeja kata-kata dengan tepat dan
mudah
6.
Menyukai pantun lucu dan permainan
kata
7.
Suka mengisi teka-teki silang atau
melakukan permainan seperti scrable atau anagram
8.
Menikmati mendengarkan kata-kata
lisan (cerita, program radio, pembacaan buku dsb)
9.
Mempunyai kosakata yang luas untuk
anak seusianya
10.
Unggul dalam pelajaran sekolah yang
melibatkan membaca dan / atau menulis
Jika putra / putri Anda memiliki lima atau lebih dari total
aktifitas yang ada di daftar, maka mengindikasikan putra / putrinya bakat
cerdas yang dominan pada bidang linguistic.
Wasalam.
Wiwik Suryandarini
Potential Development Teacher
Promotor STIFIN
Founder Komunitas Guru Inspiratif Dan Menyenangkan
@wiwik_wsurya74
IG : wiwik_gurindam
0 Response to "Citra "Linguistik" Pertiwi"
Posting Komentar