Perspektif Agile dan Vuca Di Dunia Pendidikan Anak Usia Dini


Perspektif Agile Di Dunia Pendidikan Anak Usia Dini

Perubahan terus berjalan seiring berjalanny perkembangan ilmu pengetahuan disertai perkembangan tehnologi tentunya.
Saat ini dikenal istilah Agile dalam dunia pengembangan diri, dalam web.medium.com, Mas Ardy mengemukakan bahwa Agile itu adalah pola pikir atau mind set semangat. Dan menurut Agile Coach dari Ekipa Indonesia, seseorang dengan mindset agile berarti memiliki kemampuan yang tangkas untuk beradaptasi dengan perubahan.
Lalu apa hubungannya dengan dunia pendidikan anak usia dini?
Tentu saja ada hubungannya.
Pergerakan dunia semakin cepat, sehingga guru anak usia dini pun harus tanggap dengan perubahan akibat pergerakan tersebut. Tidak diam di tempat dan selalu berkata,”Kalau dulu….”  atau berkata,”Dulu itu ibu mengajar…..”


Setiap anak dilahirkan pada jaman dan masa yang berbeda sehingga sebagai guru pun mendidik mereka sesuai jaman mereka dan masa yang akan mereka hadapi nantinya, bukan selalu mengembalikan atau membandingkan, terkecuali pendidikan agama dan adab /budi pekerti.
Sabda Rasulullah SAW: "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan, maka guru diharapkan memiliki mindset agile, terutama dalam menghadapi era VUCA ini ((Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Nah, makhluk apa lagi nih VUCA?

Volatility adalah perubahan cepat
Uncertainty artinya sulit diprediksi
Complexity artinya keruwetan dan kerumitan
Ambiguity artinya kebimbangan atau kebingungan

Untuk menghadapinya maka sebagai guru yang telah memiliki mindset agile akan mengakomodir tantangan ini dengan baik. Dalam bukunya, Lea­ders Make the Future: Ten New Lea­dership Skills for an Uncertain World, Bob Johansen yang juga peneliti pada Ins­titute for the Future menawarkan so­lusi untuk mengatasi dunia VUCA ini, juga dengan VUCA (vision, understan­ding, clarity dan agility).

Sebagai guru mampu me­nerapkan visi (vision)  yang jelas. Apa yang hendak dicapai di masa depan di­tetapkan hari ini. Guru harus me­netapkan apa yang menjadi program bulanan, se­mester, dan tahunan. Guru harus memas­tikan semua materi sudah on the track, kon­tekstual dan sinkron dengan tren terbaru. Guru pun mampu berpikir kreatif dan membangun pembelajaran yang meaningful.

Pemahaman (Understanding), guru memahami apa yang menjadi kendala anak didik dan memahami karakteristik anak. Guru harus menjadi fasilitator yang lebih ba­nyak mendengar, membaca dan meli­hat perspektif yang berbeda dari para mu­­rid­nya. Guru harus mengenali gaya be­lajar mereka karena mengenali anak secara utuh adalah keharusan. Guru memberi nuansa Fun Teaching dan berinovasi dalam pembelajaran sehingga potensi anak dapat berkembang optimal.

Kejelasan (Clarity). Seorang guru harus jelas dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Jelas sumbernya, jelas manfaatnya bagi anak didik sehingga anak mampu membedakan, menganalisa dan mengambil keputusan dengan baik. Disini guru dapat mengajarkan attiute dalam berkomunikasi dan berinteraksi terhadap teman sebaya dan orang dewasa.

Dan terakhir ambiguity (kebingungan/kebimbangan) dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan agility (kelin­cahan/keluwesan) para guru melihat solusi-solusi yang ada. Kelincahan (baca: ke­ari­fan) para guru dalam memberikan jalan ke­luar yang terbaik dari kebimba­ngan anak berkorelasi dengan kemata­ngan se­orang guru dan “jam terbang­nya” yang hanya bisa didapat dari ke­mau­an para guru untuk terus belajar, baik in­dividual maupun kolaboratif dengan sia­pa saja dan di mana saja. Guru yang professional akan mampu menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembelajaran.Ia memfasilitasi dan mencari metode yang tepat untuk mengembangkan potensi anak didiknya dan berkolaborasi baik dengan teman seprofesi dan masyarakat (orangtua).

So, sebagai guru anak usia dini, kita harus adaptif dengan segala macam dinamisasi pendidikan, diantaranya dengan perkembangan-perkembangan terbaru di dunia pendidikan seperti saat ini yang sedang “heboh” yaitu RPP 1 lembar. Guru harus ON, tidak boleh OFF untuk belajar.

Selamat menjadi guru inspiratif dimanapun masa perubahan itu Anda berada.

Salam Inspiratif

Wiwik Suryandarini

#catatanwiwik
#pendidikananakusiadini
#gurindam
#Komunitasguruinspiratif
#raudhatulathfal
#ikatangururaudhatulathfal

Sumber bacaan:
Buku “Be An Inspiring Teacher”

Pemesanan buku hubungi Toni 081283893081