Jaring Pembelajaran Bunda

Pada tulisan ini saya mencoba berbagi hal yang insya Allah bermanfaat bagi bunda yang ingin mengajarkan anaknya di rumah.
Bila di sekolah saya jaring pembelajaran ini disebut Spider Web namun saya persilahkan bunda menamakan apa saja karena bukan nama yang penting tetapi isi dari kegiatan yang akan bunda ajarkan pada ananda yang berusia 2 - 5 tahun.
Yang paling utama bunda rencanakan adalah penentuan Tema yang akan diperkenalkan, misalnya pada tahun ini bunda menginginkan Tema Tanaman. Setelah tema didapat selanjutnya bunda menentukan sub tema.

Contoh 
Tema 1 Tahun : Tanaman
Sub Tema 1 Tahun : Tanaman obat, Tanaman hias, Bagian dari tanaman, dsb
Sub Tema Bulan Januari : Bagian dari tanaman, dsb
Sub Tema Minggu 1 : Buah Mangga
Sampai sini semoga bunda dapat paham yah. Namun yang perlu diingat pada saat bunda memperkenalkan suatu hal ingat selalu prinsipnya yaitu
1. What, apa yang ingin diperkenalkan
2. Where, dimana hal itu didapat
3. Who, siapa saja yang berhubungan
4. When, kapan hal tersebut didapat
5. Why, mengapa harus dipelajari
6. How, bagaimana mempelajarinya
Prinsip yang sama dengan Gurunda "Pak Jamil" ajarkan kepada kita semua saat TBnC.
Pada perkenalan pohon mangga ini maka What-nya adalah Apa ciri dari pohon mangga, Kegiatannya adalah mengamati pohon mangga
Lalu Where, Dimana menanam pohon mangga, setelah berdiskusi dengan ananda bunda dapat melakukan kegiatan mewarnai, mengarsir atau mengisi pola
Untuk selanjutnya silahkanbunda dapat melihat dan mempelajarinya di sini jaring%20pembelajaran.doc 
Semoga Bermanfaat
Wiwik Suryandarini
Pendidik dan Trainer
Pin 325D598C / wa. 08816831153

Prinsip Penilaian RA/TK/PAUD

Untuk melihat pencapaian pembelajaran di RA/TK/PAUD, maka diberikan penilaian pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak. Penilaian pencapaian pembelajaran yang diambil dari indikator-indikator pengembangan kemampuan dasar anak tersebut memiliki prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut :


1. Sistematis
Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram, sesuai dengan rencana yang telah di susun, kebutuhan nyata yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrumen yang akan digunakan. Sebagai contoh ketika mengenalkan cara melipat pada anak maka penilaian yang harus dipersiapkan adalah penilaian unjuk kerja

2. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Disamping aspek yang dinilai, sesuai tingkat dan kedalamannya, kegiatan penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai.
Ketika dalam penilaian unjuk kerja terdapat juga aspek bahasa seperti mengungkapkan bahasa, kognitif seperti berapa lipatan yangdikerjakan, dsb

3. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

4. Objektif
Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian.

5. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Guru sebagai fasilitator juga merangkap motivator anak agar lebih memberanikan diri menunjukkan kemampuannya.

6. Kebermaknaan
Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru dan pihak lain yang relevan. Kebermaknaan ini maksudnya adalah semua pihak dapat mengetahui seberapa persentase perkembangan anak dalam memahami dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Bila anak hanya mengetahui lipatan 2 maka guru wajib mengutarakannya kepada orang tua sehingga kesinambungan pembelajaran dapat dipahami orang tua.

Semoga Bermanfaat

Wiwik Suryandarini
Pendidik dan Trainer

Follow me at @wiwik_wsurya74

Sumber : Kurikulum PAUD

Pengalaman Belajar TIK di Bahrul Ulum

Pembelajaran pendidikan TIK anak usia dini yang saya kemukakan pada diskusi guru-guru di RA Bahrul Ulum membuat mereka agak keberatan karena kawatir menganggu kegiatan pembelajaran di dalam kelas. RA Bahrul Ulum termasuk dalam ruang lingkup kegiatan pendidikan anak usia dini di Jalan Mangga Besar 13 Jakarta Pusat. Lingkungan sekolah termasuk dalam kategori lingkungan mewah alias menengah ke bawah, orangtua yang menyekolahkan anaknya agar bisa sekedar calistung saja untuk persiapan sekolah dasar dan mengabaikan potensi kecerdasan anak yang lainnya. Hal ini tidak bisa disalahkan kepada orang tua semata karena di saat mereka masuk ke sekolah dasar lansung disodorkan pembelajaran yang begitu banyak kalimat yang harus anak membacanya.

Menyadari hal tersebut saya mengajak rekan-rekan guru untuk menciptakan suasana pengenalan calistung dengan cara yang menyenangkan bagi anak salah satunya adalah pengenalan pelajaran TIK di sekolah. Setelah disetujui, maka mulailah kami mencari komputer yang murah-murah namun dapat digunakan untuk pembelajaran tersebut dan alhamdulillahnya, tempat kami dekat dengan pasar glodok dan harco mangga dua yang banyak menjual aksesoris komputer sehingga kami tidak menggunakan banyak transport untuk mencarinya. Saya meminta bantuan pak Toni, guru lukis kami yang mengetahui banyak tentang komputer untuk mencarikan komputer sesuai dengan budget sekolah kami.

Selama pak toni  mencari, kami guru-guru membuat jadwal dan program belajar komputer bagi anak-anak setiap harinya. Kenapa setiap hari?, karena kami hanya mampu membeli komputer sebanyak 2 buah saja dan itupun komputer jadul (jaman dulu) yang nantinya akan diprogram oleh pak toni untuk anak-anak.

Saat memulai pembelajaran TIK ini pada tahun 2010, kami bingung memulai dari mana karena anak-anak sebenarnya telah tahu komputer namun hanya sebatas permainan game di tempat warnet (warung inetrnet) atau tempat bermain PS dan game online yang ada di sekitar kami. Keresahan ini pula yang membawa kami guru-guru bahrul ulum meminta orangtua murid agar lebih memperhatikan kegiatan anak-anaknya di luar rumah untuk tidak memberi kebebasan bermain game online, PS tanpa ada pengawasan dari orangtua.

Kami berharap pembelajaran TIK yang kami berikan kepada anak-anak akan memberi mereka pengetahuan bahwa masih banyak yang dapat mereka pelajari selain bermain game saja. Anak-anak bisa belajar banyak hal seperti cara membaca yang mengasyikkan, mencocokkan benda dan sebagainya.

Setelah jadwal, program pembelajaran dan komputer telah tersedia, maka kamipun mengundang orangtua murid untuk memperkenalkan program pengenalan TIK di sekolah. Orangtua sangat antusias mendengar anak-anak akan belajar komputer apalagi program tersebut tidak dikenakan biaya tambahan di sekolah.

Alhamdulillah, pengenalan TIK di sekolah kami berlanjut hingga saat ini, walau hanya memliki 2 komputer saja, namun antusias anak-anak belajar sangat mengembirakan.

Jadwal program TIK dapat kita rencanakan bersama antara kepala sekolah, guru kelas dan guru pendamping saat pembelajaran TIK berlansung.

Yuk, belajar dan mengenalkan TIK pada anak-anak, semoga terlahir Generasi Islami yang menjadikan TIK ini sebagai upaya jihad mereka menegakkan kalimat Allah.

Follow me @wiwik_wsurya74
http://trainerlaris.ning.com/profile/blog/wiwiksuryandarini











Metode SELING

Selling (Sentra & Lingkaran) / BCCT by Wiwik

Sentra dan lingkaran adalah sebuah metode pengajaran yang menempatkan siswa pada posisi yang proporsional. Dunia anak adalah dunia bermain maka selayaknyalah konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Intinya bermain adalah belajar, dan belajar adalah bermain.

Metode SELING / BCCT
Suatu metode / pendekatan dalam
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan empirik.
Nama asli metode ini adalah BCCT (Beyond Center and Circle Time)
Metode ini di Indonesia dipopulerkan dengan istilah SELING (Sentra & Lingkaran)
Metode SELING merupakan pengembangan dari metode Montessori, High Scope dan Reggio Emilio
Metode SELING dikembangkan oleh Creative Center for childhood Research and training (CCCRT) Florida, USA dan dilaksanakan di Creative Pre school Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik untuk anak normal maupun untuk anak dengan kebutuhan khusus.

BAGAIMANA PENERAPANNYA
  • Metode SELING dirancang dalam bentuk sentra-sentra. Misal ; sentra Alam, sentra bermain peran Mikro, sentra bermain peran Makro, sentra Rancang bangun, sentra Persiapan, sentra imtaq, sentra seni & Kratifitas, sentra Musik & Olah Tubuh, sentra IT dll
  • Setiap guru bertanggung jawab pada 10 murid saja dengan moving class, sesuai dengan sentra gilirannya
  • Metode SELING ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (Multiple Intelligences)
  • Metode SELING memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana yang
Paling tepat diantara metode – metode yang ada, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif dan bertanggung jawab.

Untuk menerapkan metode ini seorang guru hendaknya mengikuti pijakan-pijakan guna membentuk keberaturan antara bermain dan belajar. Berikut ini adalah Pijakan-pijakan yang harus diikuti :
  1. Pijakan lingkungan
    Guru menata lingkungan yang disesuaikan dengan intensitas & densitas
  2. Pijakan sebelum bermain
    Guru meminta para siswa untuk membentuk lingkaran
    Guru ada diantara para siswa sambil bernyanyi
    Guru meminta para siswa untuk duduk melingkar
    Guru meminta para siswa berdo’a bersama
    Guru menanyakan para siswa kesiapan mendengar cerita dan memasuki sentra
    Guru memulai bercerita menggunakan media yang sesuai dengan tema
    Guru menginformasikan jenis mainan yang ada dan menyampaikan aturan bermain
    Guru meminta siswa masuk ke area sentra
  3. Pijakan saat bermain
    Guru mempersiapkan catatan perkembangan siswa
    Guru mencatat perilaku, kemampuan dan celetukan siswa
    Guru membantu siswa jika dibutuhkan
    Guru mengingatkan siswa bila ada yang lupa atau melanggar aturan
  4. Pijakan setelah bermain / Recalling
    Guru meminta siswa untuk membereskan mainan dan alat yang dipakai
    Guru meminta siswa menceritakan pengalaman bermainnya sambil menghitung jumlah kegiatan yang dilakukan
    Guru menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
    Guru membagikan buku komunikasi sebelum pulang
Sumber :
Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini  oleh Dra. Yulianis

Kurikulum RA Kemenag

APLIKASI RA

Teman-teman yang belom bisa burning cd atau memasukkan data dari fles disk ttg Aplikasi Data RA coba masuk ke link ini :

untuk tipe Windowsnya 32/86 byte:
DropBox

untuk tipe Windowsnya 64 byte:
DropBox juga

Sebelumnya saya sarankann teman-teman untuk membuka emis semester ganjil 2014/2015 untuk siswa dan memperbaiki data yang diinginkan oleh aplikasi saat ini yaitu :

Murid yang mendaftar baru (PPDB) dimasukkan ke kelompok A atau 1 kemudian di save as dg nama berbeda, JANGAN DI SAVE YAH....HARUS SAVE AS ... agar terpisah data original siswa dan data untuk aplikasi desk top ini.

Bila masih ada masalah saat upload (error) ada baiknya ambil file ini dan di taruh di foleder data basse yang ada di emis 1415_s1

dan bila masih error mungkin laptop anda menggunakan 2 bahasa coba langkah-langkah ini:
1. tekan Win (bendera) dan R secara bersamaan
2. ketik control panel
3. klik "clock, lannguage, and region"
4. klik format , pilih english (united state)
5. klik apply

bila data upload gagal validasi lebih baik di refersh dan hapus lebih dahulu, tapi jangan lupa dicatat data yang diberi warna merah oleh aplikasi, setelah itu keluar dahulu dan perbaiki dari data original dan menyimpan file dengan nama yang lain (SAVE AS).

setelah di perbaiki, masuk kembali ke emis aplikasi.

selamat menunaikan tugas yah.
salam sayang selalu.

Bila masih ingin detail silahkan tanya dengan pakar nya PAK HARLAN di 08138100414 (nomor yg saya catat)

atau kalo sedikiiiiit masalahnya bisa hubungi saya di wa 08816831153

Follow me @wiwik_wsurya74



Komunikasi Guru Cerdas

Dalam proses pendidikan seorang anak bukan hanya guru yang berada didalamnya, ada orangtua, teman dan lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan dalam pendidikan.
Dalam menjaga keharmonisan hubungan dengan orangtua maka seorang guru membutuhkan komunikasi yang mampu menjembatani hubungan ini. Sangat dimaklumi karena anak merupakan investasi terbesar bagi mereka sebagai orangtua.
Kegagalan dalam berkomunikasi dengan orangtua akan membawa dampak yang tidak baik bagi guru tersebut bahkan sekolahpun akan menerima akibatnya. Orang tua akan bersikap defensive dalam permasalahan yang berhubungan dengan anak mereka.
Jadilah pendengar atas keluhan mereka terlebih dahulu karena kita mengikuti irama dan bersikap konfrontir terhadap mereka seolah-olah kita sebagai gurulah yang tahu segalanya tentang anak mereka maka yang terjadi adalah kesalahpahaman.
Pernah suatu saat saya menerima keluhan orangtua tentang teman saya mengajar.  Tugas saya adalah mendengarkan keluhan mereka terlebih dahulu kemudian menarik benang merah kesalahpahaman yang terjadi antara guru yang bersangkutan dengan orang tua murid.
“Bu, saya bingung deh dengan ibu guru kelas A”
“Kenapa bingung bunda?”
“Saya kan menanyakan kenapa kok anak saya sudah masuk sekolah selama 2 bulan ini masih belum tahu huruf, lalu ibu guru menjawabnya nanti juga bisa bu, lagi pula anak ibu kalo sedang kegiatan selalu tidak memperhatikan saya malah main-main”
“Baik bunda, nanti saya sampaikan yah”
“Ya bu, kan memang tugas ibu guru buat memperhatikan anak saya, kan saya sudah bayar uang sekolah di sini, tidak gratis!”
Dengan tersenyum saya menganggukkan kepala terlebih dahulu. Setelah orang tua tersebut sudah mengeluarkan keluh kesahnya, maka saya mulai melunakkan hatinya.
“Maap bunda, pada pertemuan pertama orangtua murid dan sekolah, bunda datang?”. Ia menganggukkan kepala.
“Bunda mendengarkan dengan jelas, apa yang menjadi tujuan utama kami mengajar dan hal-hal apa saja yang diajarkan di sekolah ini”
“Dengar sih bu, tapi tidak terlalu jelas terus selesai rapat saya lansung pulang, saya pikir pembagian kelas dan pemilihan ketua komite sekolah saja bu”
Saya lalu menyampaikan hal-hal yang dibicarakan ketika pertemuan tersebut dan memberi penjelasan cara pembelajaran di sekolah kami. Ibu tersebut dengan seksama mendengarkan saya bicara, tidak ada bantahan darinya dan di akhir perbincangan, kami bersalaman dan berpelukan.
“Maap yah bu, saya sempat emosi dan berpikir yang tidak baik”
“Ya bunda, kamipun mohon maap atas kesalahpahaman ini, semoga kamipun dapat menjaga amanah yang dipercayakan kepada kami”  
Setelah kejadian tersebut, kami saling intropeksi diri sebagai guru agar melakukan komunikasi yang hadir dari hati seorang guru yang bersifat friendly, menjaga nada suara dalam berbicara serta menyampaikan informasi  secara objektif sehingga terjadi komunikasi dua arah yang baik.
Tips cerdas berkomunikasi saat di sekolah :
1.      Bersikap ramah, bersahabat  dan memberi kenyamanan pada orangtua
2.      Memberikan informasi yang objektif tentang anak
3.      Fokus pada masalah yang diperbincangkan
4.      Menjadi pendengar yang aktif

5.      Berkomunikasi dua arah

Semoga bermanfaat

Kurikulum 2013 untuk PAUD

Seputar kurikulum 2013 tidak ada habisnya yah...
Tetapi saya harap teman-teman guru semua tetap semangat mengajar ananda semua.

Sebenarnya bagi kalangan guru/pendidik kurikulum ini tidaklah asing, dikarenakan telah ada sosialisasi di masing-masing organisasi guru PAUD yang ada di Indonesia.
Untuk membantu dan mempermudah teman-teman mari kita saling sharing tentang hal ini

Beberapa komponen penting yang harus diperhatikan dalam perubahan kurikulum 2013 adalah
  1. KTSP
  2. Kalender Pendidikan
  3. Program Tahunan
  4. Program Semester
  5. Rencana Kerja Mingguan
  6. Rencana Kerja Harian 
  7. Komponen-komponen penilaian
Nah, itu dia beberapa informasi mengenai Model Kurikulum 2013 di sekolah TK/ RA/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Semoga membantu. 

Dan hal yang penting adalah Proses Kegiatan Belajar Mengajarnya, bukan dilihat pada Hasilnya.


Sumber :  http://kurikulumpaud.blogspot.com

Rencana Pembelajaran Awal Masuk Sekolah



Rencana pembelajaran pada awal minggu pertama masuk:

  1. melatih keberanian anak dengan
Ø  memberanikan anak untuk memperkenalkan diri
Ø  menanyakan hobi atau kesukaan
Ø  bernyanyi
Ø  bercerita 

  1. melatih konsentrasi anak dengan
Ø  bermain kuda bisik
Ø  bermain puzzle
Ø  bermain tepuk dengan berbagai pola
Ø  bermain kelompok dari kelompok kecil ke kelompok yang besar
Ø  bermain balok
Ø  melipat sederhana

  1. melatih motorik halus pada anak dengan
Ø  bermain air (dengan mengisi botol )
Ø  bermain pasir
Ø  bermain dan meremas bola (diisi kacang ijo/beras/sejenisnya)
Ø  melipat sederhana
Ø  bermain sumpit
Ø  menggunting sederhana

  1. melatih motorik kasar agar terkontrol dengan
Ø  memberi aturan pada setiap permainan
Ø  melompat dengan jenis atau hitungan lompatan
Ø  senam dengan berbagai variasinya
Ø  pantomim sederhana
Ø  menari
Ø  menggambar bebas dengan crayon

Pembelajaran ini diajarkan selama 2 minggu dan anak tidak diperkenankan untuk menulis terlebih dahulu agar terlihat keberhasilan program pelatihan untuk konsentrasi awal belajar ini. Dan setiap guru diharap mencatat setiap perkembangan dan kesulitan anak dalam pembelajaran ini.


Semoga bermanfaat.
@wiwik_wsurya74

Tips menghadapi anak keras kepala



Setiap orang tua pasti sangat menginginkan anak mereka menjadi anak yang soleh serta taat kepada perinta dan larangan orang tua. Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah menghadapi anak yang keras kepala dan tidak sedikit orang tua yang mengeluh atas sikap tersebut.

Mendidik  anak  memang bukanlah perkara yang mudah. Bila anak yang keras kepala diperlakukan dengan sikap keras kita karena merasa sebagai orang yang lebih tua, maka ia pun akan menjadi penentang yang handal.

Meskipun perkara mendidik anak bukan hal yang mudah, akan tetapi sebagai orang tua  tentulah anda tidak boleh menyerah dengan situasi tersebut dan membiarkan segalanya berjalan seolah biasa saja. Sangat dibutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi untuk mendidik anak yang keras kepala ini.

Ada beberapa tips yang bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut
  1. Meluangkan waktu untuk mendengarkan keinginannya
  2. Berkomunikasi dua arah atau berdiskusi tentang hal yang baik ataupun hal yang buruk  atas akibat pilihannya
  3. Berlaku seimbang, yaitu tidak terlalu memanjakannya ataupun bersikap terlalu keras padanya
  4. Gunakan bahasa cinta antara orang tua dan anak dan pilihlah kata-kata yang mudah dimengerti olehnya
  5. Bersikap konsisten di hadapan anak
  6. Usahakan semampu mungkin menghindari adu mulut atau bertengkar dihadapan anak dengan pasangan, karena hal ini dapat ditiru olehnya
  7. Berikan penghargaan atas upayanya melakukan setiap kebaikan yang dilakukannya dan berikan hukuman atas kesalahan yang dibuatnya agar anak mengetahui setiap tindakan ada akibatnya

Dengan  berusaha, bersabar dan menjadi teman diskusi bagi dirinya sehingga terjalin komunikasi cinta yang dapat menjadi solusi bagi orang tua dalam menghadapi anak yang keras kepala. 


sumber : berbagai nara sumber baik buku maupun blog.

Menangani anak yang mudah emosi




Anda pasti pernah menjumpai anak yang memiliki kontrol  emosi yang kurang baik. Anak yang berlebihan dalam menyikapi atau mengekspresi perasaannya seperti  mudah marah, menangis dan berteriak jika keinginannya tidak dipenuhi

Bila hanya menangis saja akibat anak tidak terpenuhi keinginannya, mungkin kita dapat membujuknya. Namun bagaimana jika ia menangis guling-gulingan ataupun marah teriak-teriak bahkan membanting sesuatu di depan umum sehingga menarik perhatian orang lain?

Dibutuhkan disiplin pada diri orang tua agar tidak selalu menuruti keinginan anak. Namun orang tua terkadang tidak konsisten dengan perkataannya, dan selalu mengikuti keinginan anak agar tidak menangis atau berteriak-terian di depan umum.

Ada beberapa tips yang bisa dipraktekkan dalam menghadapi anak yang mudah emosi ini, yaitu
a.       Mencari tahu tentang tahap perkembangan emosi anak
b.      Memberi solusi pada anak bila keinginannya mau terpenuhi, sperti ia ingin membeli tas baru maka ajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu agar ia dapat membeli tas sesuai keinginannya.
c.       Memberikan kata-kata motivasi untuk meredamkan emosinya, contoh : Bila ia menangis karena tidak dapat mengerjakan PR nya, jangan lekas membantunya tetapi katakanlah “Bunda tahu soal ini sulit, namun  kalau kamu mencoba menjawabnya bunda yakin kamu pasti bisa”
d.      Mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur bila keinginannya terpenuhi
e.      Mengarahkan anak untuk melatih emosional nya dengan berkunjung ke tempat tempat social sehingga anak memiliki rasa empati dan simpati.


Emosi menurut beberapa sumber terbagi menjadi 2 yaitu emosi positif dan emosi negative. Pada keduanya tetap diperlukan pembiasaan kontrol emosi . Kemampuan mengontrol emosi sangat penting bagi pertumbuhan anak. Karena dengan memiliki control emosi yang baik / smart emotions, anak akan lebih tenang dalam bertindak atau mengerjakan sesuatu.

semoga bermanfaat

Sumber : 
1. Forum Kompas.com
2. Makalah Pendidikan Karakter Anak by Wiwik Suryandarini