Kelas Bahasa Inggris

Pada mulanya agak ragu untuk mengikuti kelas bahasa inggris ini, namun ingat waktu pelatihan WBT (wanna be trainer) Jamil Azzaini. Fasilitator saya bernama Bunda Kastini memberikan surat cintanya untukku agar terus belajar agar bisa melompat lebih tinggi "The Best Teacher". Saya akhirnya memberanikan diri meminta dosen mata kuliah di tempat saya kelola untuk memberikan waktunya untuk kami belajar bahasa inggris agar bisa lebih mengerti dalam mengajarkan kepada anak-anak didik kami. Alhamduillah, dia mau mengajarkan kami tanpa membayar asal kami mau terus belajar selama dia mengisi perkuliahan di kelompok belajar mahasiswa STAI Acprilesma Mangga Besar... semoga Allah memberikan keberkahan pada Guru Bahasa Inggris ini, amin. Singkat cerita akhirnya kami mulai belajar, tadinya kaku....tetapi makin lama makin asyik banget. kami jadi tau trik mengajar alphabet yang bisa menyenangkan buat usia 4 - 8 tahun, kami mengerti pengucapan dan mengeja bahasa inggris yang benar.....wuiih asyik banget. Ketika kami mulai latihan menyanyi....ternyata..menyanyi kami salah semua dalam pengucapan hahahaha (kami semua tertawa nga ada abisnya) tapi setelah itu merasa berdosa karena selama ini kami mengajarkan pengucapan yang kurang benar kepada anak didik kami. Yang hadir bukan hanya guru-guru sekolah PAUD-RA kami, tetapi guru kecamatan sawah besar. Satu hal yang saya sempat haru...akhirnya saya dapat membuat kegiatan yang bermanfaat bagi oranglain dan ini telah membuat saya yakin bila sayapun akan mampu mengadakan kelas-kelas GRATIS untuk para guru PAUD-RA/TK nantinya. "one day one thousand for teachers" semoga Allah mencatat ini sebagai amal ibadahku, keluarga dan orangtuaku untuk pantas bersama nabi Muhammad s.a.w, amin.

Menjadi Guru Berkarakter Islami

Menurut saya, Guru merupakan sosok yang harus dihormati dan dapat diteladani sehingga menghasilkan anak didik yang berakhlak dan cerdas, "apakah anda setuju?". Bila guru tersebut memliki karakter pastilah diapun akan menghasilkan murid yang berkarakter. Tetapi bila guru tersebut adalah guru dengan julukan "Guru Three M" yaitu guru yang memiliki prinsip 3 M (Mau ngerti, Mau kagak, Masalah gitu buat lu…) maka dapat dipastikan output muridnya seperti apa…Murid Three M yaitu murid yang memiliki 3 M (Masalah buat keluarga, Musibah buat sekolah, Masalah gitu buat lu...). Guru seharusnya sadar bahwa seorang khalifah yang diutus oleh Allah dengan memiliki sifat kenabian "Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah", karena kepercayaan dan kecintaan Allah maka Allah memilih ia menjadi guru. Lalu bagaimana anda menjaga dan mensyukuri kepercayaan dan kecintaan Allah tersebut? "Jadilah Guru Yang Berkarakter Islami", dan bagaimana caranya?, Anda harus menjadi orang yang EXPERT yaitu guru. yang memiliki nilai terbaik atau lebih dari guru yang biasanya, memiliki kemahiran dalam mengajar, memiliki kompetensi terbaik sebagai seorang guru. Kompetensi pedagogik yaitu memiliki wawasan pengetahuan tentang peserta didik dan pendidikan. Kompetensi kepribadian yaitu memiliki kepribadian yang dapat diteladani oleh peserta didik maupun masyarakat. Kompetensi sosial yang menggambarkan bahwa guru juga merupakan bagian dari masyarakat sehingga ia dapat santun bergaul di masyarakat dan Kompetensi Profesional yaitu kemampuan anda dalam menguasai materi pengetahuan serta mempunyai nilai manfaat yang besar bagi dirinya, anak didiknya dan masyarakat. Yang kedua adalah menjadi orang yang mampu berbagi SHARE yaitu guru yang mampu berbagi trik-trik menarik dan menyenangkan bagi anak didik agar mereka dapat menguasai pembelajaran, berbagi trik-trik untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi semua di masa depan mereka. Dan ketiga adalah jadilah guru yang memiliki PRESTASI, prestasi dalam hal penguasaan materi, penguasaan kelas dan prestasi dalam memiliki murid yang berkarakter sehingga masa depan negeri ini nantinya akan dipimpin oleh orang yang berkarakter serta memiliki nilai mulia di hadapan Allah karena mengajar adalah jalan seorang guru untuk mengharapkan keridhoan Allah dalam hidupnya. Jadi bila seorang guru tidak memiliki 3 hal tersebut diatas maka saya akan berkata sama seperti Suhu Jamil Azzaini : inspirasi hidup saya, motivator saya dan semoga ia mau bahkan harus mau menjadikan saya "murid bahkan trainer kubik miliknya" (ngarep.com), wahai anda yang salah memilih "TAUBATLAH PROFESI". Semoga bermanfaat. Salam Sukses Mulia. Wiwik Suryandarini Grup Anis Baswedan – WBT"12 Tweet : @wiwik_wsurya74, email : wiwiksnd@yahoo.com / wsurya74@gmail.com Blog : arenapaud.blogspot.com

Guru...Lembutkan Hatimu

Membaca koran republika hari ini jum'at 21 Februari 2013, membuat semangat menulis saya muncul. Saya sengaja membuat judul ini agar sayapun dapat terus berintropeksi diri. 


(Foto saat menyerahkan buku kepada Pejabat Kemenag)


Dalam surat attaubah : 128 artinya berbunyi "Sungguh telah datang seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman" 

Sebagai orang muslim pastilah mengidolakan Nabi Muhammad saw, maka kita selalu berusaha untuk meneladani sifat-sifat beliau. Guru mempunyai amanah mendidik dan mencetak generasi masa depan yang lebih baik. Seorang guru harus memiliki kompetensi kepribadian salah satunya memiliki sopan santun dalam bertutur kata termasuk didalamnya lemah lembut bertutur kata. 

Seseorang tidak bisa lemah lembut tutur katanya sebelum dia melembutkan hatinya. Anak usia dini adalah masa rentan dalam pencarian keteladanan, dia akan meniru lembut bertutur kata bila dia melihat teladan guru ataupun orangtua selaku pendidik di rumah lebut pula dalam menyapanya. Tetapi sebaliknya anakpun akan berkata kasar bila diapun mendapatkan contonh dari lingkungannya. Kita telah banyak membaca bagaimana lembutnya hati Rasulullah sehingga dakwah beliau terus berkemmbang. Bagaimana dengan kita sebagai seorang guru? 

Yuk...kita mulai dengan terus berusaha melembutkan hati kita agar segala yang kita ajarkan dapat terus dirasakan/diingat oleh anak didik kita. Lembutkan hati dengan selalu membaca dan mendengarkan al qur'an, meninggalkan sifat-sifat yang tidak baik, selalu intropeksi diri, menjalankan kewajiban, dan selalu menambah wawasan ilmu. Setujukah? 

Salam inspiratif
Wiwik Suryandarini