Tulisan ini saya dedikasikan untuk Ibunda Hawayati Penasehat PW IGRA Prov. DKI Jakarta.
Beliau meninggal hari ini pukul 11.15 di RS. Tarakan Jakarta Pusat.
Saya pernah mengobrol dengan beliau setelah beberapa waktu saya kehilangan seseorang yang saya cintai di tahun 2003. Dan inilah pesan yang tersirat dari beliau. Terima kasih Bunda Hawa, kami selalu mengenang sosok pribadi ibu yang menganyomi dan seorang organisator yang bijak. Banyak hal yang diberikan kepada kami, semoga Allah memberikan tempat indah untuk bunda, aamiin.
Ada apa dengan kertas putih dan potensi diri?
Sebagai awal tulisan saya mengambil satu ayat alqur'an yang berbunyi :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (Ar Raad : 11)
Saya mengibaratkan kertas adalah potensi diri. Potensi diri yang telah diberikan oleh Allah pada setiap hamba-Nya dan tugas seorang hamba untuk mensyukurinya dengan menumbuhkan dan mengembangkan potensi tersebut.
Sebagai contoh, bila Anda mempunyai kertas putih hanya didiamkan saja untuk waktu yang lama, apa yang terjadi dengan kertas tersebut?. Tentunya kertas tersebut menjadi buram tidak putih lagi. Lalu disaat tertentu, Anda mempunyai kertas putih lalu Anda memberi gambar dan mewarnainya sehingga kertas tersebut berubah menjadi kertas bergambar yang bagus serta membuat banyak orang tertarik melihatnya.
Begitu pun dengan potensi diri yang Anda miliki, bila tidak diberikan pupuk untuk bertumbuh dan berkembang maka potensi diri tersebut tidak akan terlihat dan akhirnya Anda menjadi hamba yang tidak mensyukuri potensi diberikan Allah (semoga kita tidak termasuk golongan ini yah, aamiin).
Ada beberapa cara yang bisa menjadi acuan teman-teman untuk menghantar anak meraih sukses dengan menumbuhkan dan mengembangkan potensi diri yaitu :
1. Mengubah hati.
Hati adalah pusat dari segala niat perubahan yang akan dilakukan. Niatkan pengembangan potensi ini untuk meraih ridho-Nya. Seperti hadist yang diriwayatkan oelh Bukhari dan Muslim, "Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati."
2. Istiqomah dalam menjalani proses menuju kesuksesan.
3. Percaya diri, semakin Anda percaya pada diri sendiri maka kesuksesan tersebut dengan mudah diraih.
4. Percaya pada tujuan yang diraih, setelah mempunyai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek maka giliran diri sendiri untuk mendeklarasikan dengan penuh percaya diri tujuan tersebut kepada orang-orang terdekat.
Saya yakin semakin potensi diri anak ditingkatkan semakin besar peluang kesuksesan diraih. Jalani segala proses menuju arah tersebut dan satu hal yang paling PENTING sebagai seorang muslim adalah Percaya bahwa Allah senantiasa menolong dan mendengar doa setiap hamba-Nya.
Selamat mengembangkan potensi diri.
Salam,
Wiwik Suryandarini
Assalamu'alaikum
Teman-teman pernah mengalami suasana ketika anak sedang ngambek atau marah?
Saya sering banget apalagi dengan status saya ibu dengan 4 anak, namun saya suka kadang kangen melihat anak ngambek, dengan kata lain suasana ngambek itu bikin ngangenin saya (hehehe)
Menurut saya, ketika anak mengambek, saat itu saya belajar untuk menata hati dan mengendalikan diri untuk tidak terpancing untuk marah juga. Berat?....yap, awalnya amat berat dan seiring waktu saya dapat mengetahui kondisi dan cara untuk menetralkan suasana hati saya maupun anak-anak.
Berikut tips untuk mengatasi anak yang ngambek atau marah sederhana yang saya lakukan :
1. Kenali hal yang membuat anak marah
Kenali dengan pasti hal apa yang dapat mendatangkan rasa marah pada diri anak, apakah ia sedang merasa bosan, lapar, mengingnkan sesuatu atau sebab lainnya, Dengan mengetahui hal yang membuatnya marah maka orangtua dapat mencegah kemarahan anak.
2. Bersikap tenang,,
Anak akan mencontoh diri Anda. Ketika teman-teman bersikap tenang saa ia marah maka anak malah akan mengimbangi ketenangan teman-teman walau mungkin butuh waktu sedikit lama. Hal ini berlaku juga bila anak marah di tempat umum karena hal bila kita memarahinya, kita memberi kesan pada anak bahwa boleh marah dimana saja, so...tetap tenang yah, gendong anak dan bawa ke tempat yang lebih tenang untuk bisa berkomunikasi
3. Tidak mudah terpancing emosi.
Jika sebagai orangtua sangat mudah emosi, maka akan sangat mudah bagi anak untuk memancing kemarahan Anda sehingga berakhir tanpa ada penyelesaian, yang ada malah saling berteriak. Anda berterian marah kepada anak dan juga seballiknya anak marah akan sikap Anda. Maka sebaiknya sebagai orangtua, kita tetap berkepala dingin, sabar dan bersikap lembut menghadapi anak.
4, Memberi pelukan
Berdasarkan penngalaman saya, anak akan bersikap tenang ketika kita memeluknya. Rasa nyaman yang timbul akan membuatnya lebih tenang. Setelah ia tenang maka lanjutkan komunikasi dan mengetahui sebab kemarahannya sehingga ada penyelesaian atas amarahnya.
5. Terapi terbaik adalah menahan diri
Nah ini langkah tingkat dewa (hehehe..maap hanya istilah saja). Hal ini pun masih terus saya lakukan agar tidak menimbulkan penyesalan saya akibat saya tidak dapat menahan diri. Sikap menahan diri ini dapat menimbulkan rasa tenang dan berpikiran jernih untuk melakukan komunikasi yang menyelesaikan masalah.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wassalam.
Wiwik Suryandarini
Certified Hypnotherapy by IBH
Certified Guru Berprestasi RA
Certified Wanna Be Trainer by Akademi Trainer
Teacher as Coach, etc
Author Oase Cinta Di Pinggiran Jakarta
3. School Leadership Training
Assalamu’alaikum wr.wb.
- Selalu bergerak, tidak
bisa diam
- Merasa gelisah bila duduk
lama
- Mengekspresikan diri
dengan gerakan tubuh
- Mempunyai keterampilan motoric
yang baik
- Senang berolahraga
- Menunjukkan berbagai
reaksi fisik ketika sedang belajar
- Suka membongkar mainan
- Sangat senang bermain yang
berhubungan dengan fisik baik motoric kasar maupun halus, seperti
menjahit, main plastisin dsb
- Mempunyai daya ingat yang
baik terutama setelah kegiatan fisik
- Pandai meniru gerakan
- Meniru gerakan, menebak
gerakan
- Bermain pesan berantai
- Libatkan anak dalam kegiatan menarik,
drama, olahraga.
- Sediakan beragam permainan kreatif -lilin
malam, tanah liat, blok-- untuk percobaannya.
- Berjalan, melompat mendaki, main boling,
tenis, atau bersepeda bersama.
- Nikmati aktivitas di luar seperti
permainan seluncur, ayunan, dan kendaraan.
- Berikan tugas seperti menyapu,
menata meja makan, mengosongkan tempat sampah, membantu memasak, dan
berkebun.
- Bermain menggunakan tubuh untuk
mengekspresikan emosi seperti melompat-lompat bila gembira, mengerutkan
kening bila marah. berbagai sumber