Rencana Pembelajaran Awal Masuk Sekolah



Rencana pembelajaran pada awal minggu pertama masuk:

  1. melatih keberanian anak dengan
Ø  memberanikan anak untuk memperkenalkan diri
Ø  menanyakan hobi atau kesukaan
Ø  bernyanyi
Ø  bercerita 

  1. melatih konsentrasi anak dengan
Ø  bermain kuda bisik
Ø  bermain puzzle
Ø  bermain tepuk dengan berbagai pola
Ø  bermain kelompok dari kelompok kecil ke kelompok yang besar
Ø  bermain balok
Ø  melipat sederhana

  1. melatih motorik halus pada anak dengan
Ø  bermain air (dengan mengisi botol )
Ø  bermain pasir
Ø  bermain dan meremas bola (diisi kacang ijo/beras/sejenisnya)
Ø  melipat sederhana
Ø  bermain sumpit
Ø  menggunting sederhana

  1. melatih motorik kasar agar terkontrol dengan
Ø  memberi aturan pada setiap permainan
Ø  melompat dengan jenis atau hitungan lompatan
Ø  senam dengan berbagai variasinya
Ø  pantomim sederhana
Ø  menari
Ø  menggambar bebas dengan crayon

Pembelajaran ini diajarkan selama 2 minggu dan anak tidak diperkenankan untuk menulis terlebih dahulu agar terlihat keberhasilan program pelatihan untuk konsentrasi awal belajar ini. Dan setiap guru diharap mencatat setiap perkembangan dan kesulitan anak dalam pembelajaran ini.


Semoga bermanfaat.
@wiwik_wsurya74

Tips menghadapi anak keras kepala



Setiap orang tua pasti sangat menginginkan anak mereka menjadi anak yang soleh serta taat kepada perinta dan larangan orang tua. Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah menghadapi anak yang keras kepala dan tidak sedikit orang tua yang mengeluh atas sikap tersebut.

Mendidik  anak  memang bukanlah perkara yang mudah. Bila anak yang keras kepala diperlakukan dengan sikap keras kita karena merasa sebagai orang yang lebih tua, maka ia pun akan menjadi penentang yang handal.

Meskipun perkara mendidik anak bukan hal yang mudah, akan tetapi sebagai orang tua  tentulah anda tidak boleh menyerah dengan situasi tersebut dan membiarkan segalanya berjalan seolah biasa saja. Sangat dibutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi untuk mendidik anak yang keras kepala ini.

Ada beberapa tips yang bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut
  1. Meluangkan waktu untuk mendengarkan keinginannya
  2. Berkomunikasi dua arah atau berdiskusi tentang hal yang baik ataupun hal yang buruk  atas akibat pilihannya
  3. Berlaku seimbang, yaitu tidak terlalu memanjakannya ataupun bersikap terlalu keras padanya
  4. Gunakan bahasa cinta antara orang tua dan anak dan pilihlah kata-kata yang mudah dimengerti olehnya
  5. Bersikap konsisten di hadapan anak
  6. Usahakan semampu mungkin menghindari adu mulut atau bertengkar dihadapan anak dengan pasangan, karena hal ini dapat ditiru olehnya
  7. Berikan penghargaan atas upayanya melakukan setiap kebaikan yang dilakukannya dan berikan hukuman atas kesalahan yang dibuatnya agar anak mengetahui setiap tindakan ada akibatnya

Dengan  berusaha, bersabar dan menjadi teman diskusi bagi dirinya sehingga terjalin komunikasi cinta yang dapat menjadi solusi bagi orang tua dalam menghadapi anak yang keras kepala. 


sumber : berbagai nara sumber baik buku maupun blog.

Menangani anak yang mudah emosi




Anda pasti pernah menjumpai anak yang memiliki kontrol  emosi yang kurang baik. Anak yang berlebihan dalam menyikapi atau mengekspresi perasaannya seperti  mudah marah, menangis dan berteriak jika keinginannya tidak dipenuhi

Bila hanya menangis saja akibat anak tidak terpenuhi keinginannya, mungkin kita dapat membujuknya. Namun bagaimana jika ia menangis guling-gulingan ataupun marah teriak-teriak bahkan membanting sesuatu di depan umum sehingga menarik perhatian orang lain?

Dibutuhkan disiplin pada diri orang tua agar tidak selalu menuruti keinginan anak. Namun orang tua terkadang tidak konsisten dengan perkataannya, dan selalu mengikuti keinginan anak agar tidak menangis atau berteriak-terian di depan umum.

Ada beberapa tips yang bisa dipraktekkan dalam menghadapi anak yang mudah emosi ini, yaitu
a.       Mencari tahu tentang tahap perkembangan emosi anak
b.      Memberi solusi pada anak bila keinginannya mau terpenuhi, sperti ia ingin membeli tas baru maka ajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu agar ia dapat membeli tas sesuai keinginannya.
c.       Memberikan kata-kata motivasi untuk meredamkan emosinya, contoh : Bila ia menangis karena tidak dapat mengerjakan PR nya, jangan lekas membantunya tetapi katakanlah “Bunda tahu soal ini sulit, namun  kalau kamu mencoba menjawabnya bunda yakin kamu pasti bisa”
d.      Mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur bila keinginannya terpenuhi
e.      Mengarahkan anak untuk melatih emosional nya dengan berkunjung ke tempat tempat social sehingga anak memiliki rasa empati dan simpati.


Emosi menurut beberapa sumber terbagi menjadi 2 yaitu emosi positif dan emosi negative. Pada keduanya tetap diperlukan pembiasaan kontrol emosi . Kemampuan mengontrol emosi sangat penting bagi pertumbuhan anak. Karena dengan memiliki control emosi yang baik / smart emotions, anak akan lebih tenang dalam bertindak atau mengerjakan sesuatu.

semoga bermanfaat

Sumber : 
1. Forum Kompas.com
2. Makalah Pendidikan Karakter Anak by Wiwik Suryandarini