Assalamu’alaikum
wr.wb.
Semoga hari ini
lebih sehat, lebih giat berikhtiar, lebih baik lagi ibadahnya dan lebih bahagia
dari hari kemarin, aamiin.
Salah satu dari Anda tentu pernah membaca biografi tentang orang-orang
hebat atau sukses menjalani pendidikan, karier ataupun keluarga. Bagian
terpentingnya adalah mereka memiliki rencana pada kehidupan dan masa depan yang
akan mereka raih. Mungkin ada orang yang mengatakan saya sudah merencanakan
masa depan anak saya tetapi tetap saja saya tidak melihat mereka sukses. Anda
bisa berpikir bahwa Anda saja sebagai orangtua yang membuat perencanaan untuk
anak masih belum puas pada hasilnya, lalu bagaimana dengan orangtua yang tidak
membuat rencana bagi anaknya?.
Jika kembali berpikir,”ah…biar Allah aja yang menentukan”. Yup, betul
banget, Allah Maha Menentukan dan Allah menentukan setelah melihat diri kita
mau merubah sesuatu yang memang seharusnya dirubah. Suatu hari saya dan
keluarga pergi ke luar kota, ternyata suami saya telah melewati pom bensin di
perempatan jalan yang kami lalui. Kami beru setengah perjalanan dan tempat yang
dituju masih jauh, lalu apakah kami hanya berdiam diri saja tanpa mencari tahu
keberadaan pom bensin lainnya (ikhtiar)?. Tentu saja jawabannya tidak. Kami
harus mencari tahu dan mengisi bensi lalu melanjutkan perjalanan kembali. Jika
kami hanya berdiam diri, maka kami tak akan pernah sampai tempat tujuan.
Demikian pun dengan kehidupan, jika ada sesuatu yang salah maka buatlah
rencana untuk memperbaikinya agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi namun Allah memberikan kita
pengetahuan, pikiran dan perasaan untuk saling bersinergi dalam membuat
perencanaan untuk diri, keluarga bahkan untuk usaha yang saat ini dijalani.
Lalu apa yang harus direncanakan untuk anak-anak?
Contoh sederhana yang biasa terjadi di hadapan kita saat ini adalah
membuang sampah sembarang tempat. Di sekolah pendidikan anak usia dini,
pembiasaan membuang sampah dimasukkan dalam rencana kegiatan belajar. Ada waktu
untuk anak-anak tersebut melakukan “operasi semut” (ungkapan untuk membersihkan
ruang kelas) dan memasukkan sampah yang ditemukan ke dalam tempat sampah yang
telah tersedia. Pembiasaan yang terlihat sebagai hal kecil namun dampak
pembiasaan itu akan terbawa sampai anak-anak tersebut dewasa. Mereka akan
terbiasa membuang sampah pada tempat sampah dan dibutuhkan sinergi yang total
antara orangtua dan sekolah atau antara anggota keluarga.
Anak Anda yang berusia dini merupakan sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
bagi kehidupan selanjutnya dan sangat dianjurkan bila dalam proses tersebut ada
peran (rencana) orangtua.
Contoh Perencanaan 1 Bulan
Tema : Aku Dapat Mandiri
Semoga memberi pencerahan dan kebermanfaatan.
Wiwik Suryandarini
Guru RA
Author Oase Cinta Di Pinggiran
Jakarta
Promotor Lisenced Tes Kecerdasan
STIFIN
Jl. Mampang Prapatan XIII Rt,05/03
No. 60 Jakarta Selatan
081290744451
@wiwik_wsurya74
IG : wiwik_gurindam
0 Response to "Pentingnya Perencanaan Untuk Anak"
Posting Komentar