Warna-Warni PAUD RA/TK

Ibu adalah Madrasah pertama saya dalam mengenal prilaku baik, cara berdoa dan bersyukur serta hal-hal lain yang teman-teman pembaca juga menerimanya dari seorang ibu.

Ibu merupakan salah satu sosok utama saya dalam menjalani kehidupan selain bapak. Kesabaran, ketegaran, kelembutan dan kekuatan dalam menjalani hidup saya dapatkan dari beliau. Ibu dapat menjadi apapun dalam membahagiakan kami anak-anaknya. Tak pernah saya melihat ia mengeluh dalam menghadapi prilaku tidak baik dari anak-anaknya.

Saya terlahir di daerah yang penuh dengan hal-hal yang tidak baik untuk perkembangan seorang anak, namun orang tua saya begitu HEBAT, mereka membesarkan anak-anaknya dengan pengetahuan agama dari sedini mungkin. Mulai umur 4 tahun saya mengaji di sebuah madrasah hingga tingkat SD pun saya melanjutkan ke jenjang Diniyah. Lalu ketika kami sekolah di SMP, bapak memanggil guru menngaji untuk mengajar di rumah dan di SMA kami mengikuti pengajian di Musholla dan Masjid.

Saya aktif di beberapa organisasi pun belajar dari ibu yang lebih dulu aktif di lingkungan RT, RW bahkan sampai tingkat provinsi. Satu hal selalu yang saya ingat, beliau berpesan membalas keburukan dengan kebaikan karena bukan tugas kita untuk menghakimi. Susah....yah pasti susah banget, sampai sekarang pun saya masih terus berusaha untuk bisa seperti beliau.

Pernahkah teman-teman merenungi hal-hal apa yang telah ibu berikan kepada kita sehingga kita dapat berdiri tegar? Yap, semua karena Cinta seorang Ibu pada anaknya. Cintanya mampu menaklukkan ego pribadinya demi membahagiakan anak-anak. Inilah beberapa hal yang dilakukan ibu saya dan mungkin ibu teman-teman juga :

1.  Ibu mampu menjadi Koki terbaik dan melakukan kreatifitas tingkat tinggi agar anak-anaknya menyantap makanan dengan lahap.
2. Ibu mampu menjadi Guru untuk mengenalkan dan mendidik anak-anaknya agar memiliki prilaku dan kecerdasan yang baik.
3. Ibu mampu menjadi Manajer yang dapat mengatur karakter berbeda dari setiap anak agar menjadi rukun dan solid, dapat mengatur kelebihan dan kekurangan pada setiap anaknya.
4. Ibu mampu menjadi Tenaga Administrasi yang mengatur pemasukan dan pengeluaran keluarga agar keuangan tetap terkendali sehingga tidak besar pasak daripada tiang.
5. Ibu mampu menjadi Dokter sekaligus Perawat  yang menjaga kesehatan kami anak-anaknya, mulai dengan pengobatan tradisional hingga pengobatan medis yang harus ke Dokter atau perawat yang sesungguhnya. Diusapkannya borehan dari bawang merah dan minyak kayu putih ketika kami sumeng.  Masih terasa sentuhan kerokan beliau dikala saya sakit.