METODOLOGI PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
PENGARUH PERKEMBANGAN MOTORIK TERHADAP PERKEMBANGAN INDIVIDU MENURUT E.HURLOCK (1996)
1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang, seperti bermain boneka, bermain bola, dll
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi yang tidak mampu menjadi kondisi yang independent.
3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat meyesuaikan diri dengan lingkungannya
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self concept atau kepercayaan dirinya
Tahap Perkembangan Motorik Anak
Usia 0 – 1 tahun
|
|
|
|
Usia 1-2 tahun
Motorik Kasar | Motorik Halus |
• merangkak • berdiri dan berjalan beberapa langkah • berjalan cepat • cepat-cepat duduk agar tidak jatuh • merangkak di tangga • berdiri di kursi tanpa pegangan • menarik dan mendorong benda-benda berat • melempar bola | • mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk • membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan • menyusun menara dari balok • memindahkan air dari gelas ke gelas lain • belajar memakai kaus kaki sendiri • menyalakan TV dan bermain remote • belajar mengupas pisang |
Usia 2-3 tahun
Motorik Kasar | Motorik Halus |
• melompat-lompat • berjalan mundur dan jinjit • menendang bola • memanjat meja atau tempat tidur • naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir • berdiri dengan 1 kaki | • mencoret-coret dengan 1 tangan • menggambar garis tak beraturan • memegang pensil • belajar menggunting • mengancingkan baju • memakai baju sendiri |
Usia | Tahap Perkembangan |
Tiga tahun | · Berdiri di atas salah satu kaki selama 5-10 detik · Berdiri di atas kaki lainnya selama beberapa saat · Menaiki dan menuruni tangga, dengan berganti-ganti dan · berpeganngan pada peganngan tangga · Berlari berputar-putar tanpa kendala · Melompat ke depan dengan dua kaki 4 kali · Melompat dengan salah satu kaki 5 kali · Melompat dengan sebelah kaki lainnya dalam satu lompatan · Menendang bola ke belakang dan ke depan dengan · mengayunkan kaki · Menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke · dada · Mendorong, menarik dan mengendarai mainan beroda atau · sepeda roda tiga · Mempergunakan papan luncur tanpa bantuan · Membangun menara yang terdiri dari 9 atau 10 kotak · Menjiplak garis vertical, horizontal dan silang · Menjiplak lingkaran · Mempergunakan kedua tangan untuk mengerjakan tugas. · Memegang kertas dengan satu tangan dan memepergunakan gunting untuk memotong selembar kertas berukuran 5 incipersegi menjadi dua bagian. |
Empat tahun | · Berdiri di atas satu kaki selama 10 detik · Berjalan maju dalam satu garis lurus dengan tumit dan ibu jari · sejauh 6 kaki · Berjalan mundur dengan ibu jari ke tumit · Lomba lari · Melompat ke depan 10 kali · Melompat kebelakang sekali · Bersalto/ berguling ke depan · Menendang secara terkoordinasi ke belakang dank e depan · dengan kaki terayun dan tangan mengayun kea rah berlawanan secara bersamaan. · Dengan dua tangan menangkap bola yang dilemparkan dari jarak 3 kaki · Melempar bola kecil dengan kedua tangan ke pada seseorang · yang berjarak 4-6 kaki darinya · Membangun menara setinggi 11 kotak · Menggambar sesuatu yang berarti bagi anak tersebut. · Dapat dikenali orang lain · Mempergunakan gerakan-gerakan jemari selama permainan jari · Menjiplak gambar kotak · Menulis beberapa huruf |
Lima tahun | · Berdiri di atas kaki yang lainnya selama 10 detik · Berjalan di atas besi keseimbangan ke depan, ke belakang dan ke samping · Melompat ke belakang dengan dua kali berturut-turut · Melompat dua meter dengan salah satu kaki · Mengambil satu atau dua langkah yang teratur sebelum menendang bola · Menangkap bola tennis dengan kedua tangan · Melempar bola dengan memutar badan dan melangkah kedepan · Mengayun tanpa bantuan · Menangkap dengan mantap · Menulis nama depan · Membangun menara setinggi 12 kotak · Mewarnai dengan garis-garis · Memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan 2 jari · Menggambar orang beserta rambut dan hidung · Menjiplak persegi panjang dan segi tiga · Memotong bentuk-bentuk sederhana. |
Diadaptasi dari CRI (1997)dan diedit dari parentingislami
Perkembangan motorik anak bisa di pantau dengan melakukan suatu tes. Tes yang umum dilakukan untuk memantau perkembangan motorik adalah tes Denver. Tes ini membagi perkembangan anak jadi empat, yaitu perkembangan personal sosial, perkembangan bahasa, serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus adaptif. Perkembangan bayi akan diamati setiap 1 bulan sekali. Sedangkan balita, atau tepatnya setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas, cukup 3 bulan sekali. Tes Denver merupakan checklist untuk mempermudah pemantauan akan perkembangan anak, apakah anak sesuai dengan perkembangan usianya saat itu atau tidak.
BEBERAPA PENDAPAT AHLI TENTANG PERKEMBANGAN FISIK/MOTORIK :
1. Kuhlen dan Thompson (dalam Yusuf, 2002), mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi 4 (empat) aspek, yaitu (1) sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru; dan (4) struktur fisik atau tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi
2. Menurut Suyanto (2005), perkembangan fisik ditujukan agar badan anak tumbuh dengan baik sehingga sehat dan kuat jasmaninya. Perkembangan fisik juga ditujukan untuk mengembangkan 5 (lima) aspek yang meliputi (1) kekuatan (strength); (2) ketahanan (endurance); (3) kecepatan (speed); (4) kecekatan (agility); dan (5) keseimbangan (balance)
3. Hurlock (2000) mengatakan bahwa perkembangan motorik adalah perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Jadi, perkembangan motorik merupakan kegiatan yang terkoordinir
4. Thelen (dalam Vasta, Haith & Miller, 1999), mengemukakan bahwa perkembangan keterampilan motorik anak merupakan hasil dari faktor bawaan (genetik) dan lingkungan. Thelen menyatakan bahwa penguasaan keterampilan motorik sangat ditentukan oleh berbagai macam faktor, yaitu faktor emosi, persepsi, perhatian, motivasi, postur dan anatomi tubuh
FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR :
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab gangguan adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuscular. Seperti :
a. Anak penderita celebral palsy dapat mengalami keterbatasan motorik akibat spastisitas, athetois, ataksia atau hipotonia
b. Anak dengan kelainan sumsum tulang belakang dapat mengalami keterlambatan motorik
c. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juda dapat mempengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motorik
d. Kelahiran premature
e. Bentuk kaki anak yang huruf
KESIMPULAN DAN SARAN
Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap anak.
Pada umumnya anak usia 3 sampai 4 tahun memiliki kekuatan fisik yang mulai berkembang, tapi rentang konsentrasinya pendek, cenderung berpindah-pindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Sedangkan pada usia 5 tahun Secara fisik, pada usia ini fisik anak sangat lentur
dan tertarik pada senam dan olah raga yang teratur. Mereka mengembangkan kemampuan motorik yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis lebih mudah dilakukan
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik anak adalah sebagai berikut
1. Memberikan kesempatan belajar anak untuk mempelajari kemampuan motoriknya, agar ia tak mengalami kelambatan perkembangan.
2. Memberikan kesempatan mencoba seluas-luasnya agar ia bisa menguasai kemampuan motoriknya.
3. Memberikan contoh yang baik, karena mempelajari dan mengembangkan kemampuan motoriknya lewat cara meniru, si kecil perlumendapat contoh (model) yang tepat dan baik.
4. Memberikan bimbingan karena meniru tanpa bimbingan tak akan mendapatkan hasil optimal. Ini penting agar ia mengenali kesalahannya.
5. Penggunaan KMS (Kartu Menuju Sehat) yang bisa memantau perkembangan motorik anak secara praktis, untuk melihat apakah anak berkembang sesuai dengan tahapannya atau tidak.
0 Response to "Metodologi perkembangan motorik anak"
Posting Komentar