Pengertian penilaian harian adalah penilaian atau tepatnya asesmen yang dilakukan oleh pendidik PAUD kepada anak usia dini untuk mengetahui perkembangan masing-masing anak.
Beragam teknik evaluasi dan penilaian PAUD dapat dilakukan guna mengumpulkan informasi tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini di sekolah PAUD. Cara mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan standar kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dicapai oelh anak usia dini.
Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator PAUD pencapaian hasil belajar yang memuat berbagai aspek perkembangan. Indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian dengan menggunakan alat dan cara penilaian serta serangkaian prosedur.
Setelah melakukan kegiatan guru dapat memindahkan hasil penilaian di RPPH kedalam format penilaian. Contoh format penilaian di RA Bahrul Ulum adalah sbb :
Jika melihat tulisannya, pasti menebak adalah bagian dari pelajaran bahasa Indonesia. Namun Gurindam yang satu ini adalah singkatan dari Guru Inspiratif Idaman yaitu sebuah komunitas berbagi dan menginspirasi.
Siapapun dapat berbagi disini dan pesertanya pun tidak dibatasi hanya berprofesi sebagai guru, apapun profesi yang digeluti dapat hadir disini. Mengapa?
Suatu saat kami mengundang Bunda Zhakiyah seorang Inspiring Mom's, maka pesertanya tidak hanya dari kalangan guru namun ada dari profesi desainer dan juga karyawati.
Insya Allah kedepannya Gurindam menjadi komunitas yang dapat memberikan konstribusi bagi negeri.
Jadwal selanjutnya insya Allah kami akan berbagi dan menginspirasi di bulan September 2016 dengan materi yang berbeda di setiap pertemuanya.
Mohon doakan kami agar dapat istiqomah yah.
@wiwik_wsurya74
info lanjut : 08816831153 / 325D598C
Sebuah blog mengelitik hati saya untuk kembali menulis tentang ILMU.
Sebagai seorang yang berprofesi sebagai guru, pastinya tidak lepas dari belajar dan mengajarkan ilmu kepada anak didiknya. Namun ada hal-hal lain yang seharusnya mampu kita renungi agar tidak menjadi tinggi hati karena sejatinya seorang guru adalah manusia pembelajar yaitu manusia yang harus mau belajar dan belajar untuk menambah pengetahuannya.
Berikut tulisan tentang ilmu yang didapatkan dari buku MUHAMMAD SAW THE GREATEST INSPIRATOR & MOTIVATOR KARYA : DR. MUHAMMAD SYAFII ANTONIO, M.Ec.
1. ILMU ADALAH CAHAYA
Pembaca akan memahami bahwa ilmu yang bermanfaat laksana cahaya penerang, "Al Ilmu Nurun" artinya ilmu adalah cahaya (perkataan Imam Syafii). dengan ilmu kita dapat membuat rencana, arah dan tujuan hidup. dengan ilmu pula manusia bisa mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan ilmulah kita tahu cara cara terbaik yang harus diterapkan dan sikap terbaik yang harus ditunjukkan, baik ketika memulai, selama proses berlangsung dan cara menghadapi kendala dan memperjuangkannya.
2. ILMU ADALAH ENERGI DAN KEKUATAN
Sebuah kisah di jaman Nabi SAW yang jarang dikisahkan dibuku lain adalah ketika usai perang Badar. Rasulullah pernah mensyaratkan pembebasan bagi tawanan perangnya yang tiada berharta tapi pandai membaca dan menulis. untuk mengajari sepuluh anak muslim di Madinah. setiap sepuluh orang yang mereka ajari secara baik hasilnya mereka berhak memperoleh kebebasan.
Gagasan ini dilandasi pemahaman betapa pentingnya membaca dan menulis sebagai sarana untuk membuka serta menggali ilmu lainnya dan menyiarkannya demi kemajuan Islam.
3. ILMU ADALAH TOOL DAN SARANA UNTUK KEMUDAHAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN HIDUP
Filsuf Yunani Plato (427SM-347 SM) mengatakan, bahwa "Pelajaran dan pengetahuan yang kita miliki tidaklah lebih banyak jika dibanding dengan ketidaktahuan kita". dengan kalimat yang lebih indah, agar manusia mendapat kemudahan kerja dan kebahagian hidup, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat.
4. ILMU YANG BAIK, YANG DITERIMA DENGAN HATI BAIK AKAN MENJADI PEMILIKNYA BERPERILAKU BAIK.
Orang tersinari hatinya oleh cahaya nur illahi akan bersikap rendah hati (tawadhu), dan untuk menjadi tawadhu membutuhkan kekuatan (power) hati dalam menundukkan kesombongan. ilmu pengetahuan sejatinya membentuk karakter pribadi yang berakhlak mulia, berpikir positif serta berbuat konstruktif.
5. ILMU TERBAIK BUKAN UNTUK DIPAMERKAN TETAPI UNTUK DIAMALKAN DAN DIAJARKAN
Rasulullah bersabda "Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya, dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh, dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan, rapat, diskusi, seminar) serta untuk menarik perhatian orang orang kepadamu, barang siapa seperti itu maka baginya neraka....(HR Ibnu Majjah No.253)
6. ISLAM ADALAH AGAMA ILMU DAN AMAL
Hadits yang diriwayatkan Ar-Rabii, Nabi SAW bersabda :"Tuntutlah ilmu, seseungguhnya, menunutut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wa Jalla, sedangkan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah. sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat"
7. MENUNTUT ILMU ADALAH LIFE LONG JOURNEY
Seorang bijak berkata : Barang siapa yang menginginkan sesuatu yang berhubungan dengan dunia, wajiblah dia memiliki ilmunya; barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akherat, wajiblah ia menguasai ilmunya; dan barang siapa menginginkan keduanya, wajiblah ia memiliki ilmu keduanya"..
Semoga Bermanfaat.
Lebih lengkapnya silahkan bisa ke link ini
http://blogjokowahyono.blogspot.co.id/2016/04/motivasi-islami-ilmu-adalah-cahaya-dan.html?spref=fb
Ketemuan lagi dengan Multisensori yah..:)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “multi” artinya banyak atau lebih dari satu, sedangkan “sensori” artinya panca indera. Maka gabungan kedua kata ini berarti lebih dari satu panca indera.
Pendekatan multisensori dapat diterapkan kepada anak usia dini, anak berkebutuhan khusus, anak dileksia ataupun anak tunagrahita.
Pada dasarnya setiap anak adalah pembelajar multisensori. Sebagai contoh, ketika anak berumur usia 1 tahun, segala keingintahuannya tentang sesuatu dimisalkan Donut maka ia tidak lansung memakannya. Ia akan memegang, menjilat, meremas dan bisa pula di "pulung" setelah terpuaskan keingintahuannya maka ia akan memakannya (lebih baik orangtua mencegahnya).
Pendekatan pembelajaran multisensori ini menggunakan alat indera, diantaranya indera visual (penglihatan), auditori (pendengaran), kinestetik (gerakan), olfotorik (penciuman), gustatorik (pengecapan). taktil (sentuhan/perabaan)
Pendekatan multisensori adalah dasar pemikiran bahwa anak belajar dengan baik ketika anak menggunakan beberapa indera. Indera yang sering digunakan yaitu kinestetik (gerak), dan taktil (sentuhan) rangsangan yang ditimbulkan melalui indera visual (penglihatan) dan indera auditori (pendengaran).
Pendekatan multisensori dibantu dengan media yang bersifat kongkret. Pendekatan multisensori meliputi kegiatan menelusuri(perabaan), mendengarkan (auditoris), menulis (gerakan), dan melihat (visual).Untuk itu, pelaksanaan metode ini membutuhkan alat bantu (media) seperti kartu amplas, tepung,bentuk garis dan huruf yang terbuat dari kain panel, dan alat bantu lain yang sifatnya dapat diraba (konkret).
Prinsip yang digunakan dalam menggunakan multisensori adalah :
1. Prinsip kesenangan, maksudnya dalam menerapakan pendekatan multisensori ini, suasana di kelas dalam keadaan menyenangkan. Jika perasaan anak senang maka ia akan mudah menerima pembelajaran.
2. Prinsip individual, maksudnya adalah setiap anak adalah insan yang unik, maka setiap anak berbeda kepandaian dan penerimaan materi pelajaran maka dalam memberikan layanan pendidikan anak menjadi prioritas yang harus diperhatikan.
3. Prinsip kontinuitas, maksudnya adalah pelaksanaan pendekatan multisensori dilakukan secara terus-menerus dan terjadwal dengan melihat kemajuan anak atau bahkanmengulang kembali pelajaran yang telah direncanakan belum bias diharapkan hasilnya. Melalui prinsip kontinuitas anak akan terbiasa dengan pelajaran yang telah diajarkan.
4. Prinsip berkelanjutan, maksudnya adalah apabila anak telah menguasai materi yang telah diajarkan, maka siswa mempelajari materi pada tahap selanjutnya.
Setiap metode termasuk multisensori memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai guru di sekolah maupun guru yang mengajarkan anak-anak sendiri di rumah, sangat disarankan mengunakan metode multisensori ini untuk anak mulai usia 1 tahun hingga 5 tahun karena akan membantu keluwesan dalam motorik halusnya.
Semoga bermanfaat
Wiwik Suryandarini
Owner Yayasan Shifa Safitri
Founder dan Relawan Rumah Tahsin Teluk Pucung
Infaq dan shadaqoh untuk Rumah Tahsin dapat menghubungi : 08129074451
#Rumah Tahsin Teluk Pucung
sumber tulisan juga didapat dari :
https://aeelsinsight.wordpress.com
http://www.slideshare.net/ArwanEdans

Salam.
Sudah lama mendengar tentang Kurtilas (Kurikulum 2013) untuk PAUD ?
Salah satu yang saya hadirkan saat ini adalah contoh dalam RPPM yang nantinya dapat sebagai ajuan dalam menulis RPPH.
Semoga bermanfaat.
sumber data dari : Ibu Yuke (Puskur) pada saat pelatihan kurikulum di Hotel Santika Bekasi.
Gambar : dibuat sendiri