Tahapan dan Perkembangan Motoric Pada Anak Usia Prasekolah 3-6 tahun

 Penulis : Astrid Shifa Safitri

Motorik adalah suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses penendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Sedangkan perkembangan motoric adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Perkembangan motoric dapat berkembang seiring dengan kematangan saraf dan otot anak. Adapun pengertian lain tentang perkembangan motoric yaitu perkembangan pengenalian gerak tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir anatara susunan syaraf, otot, otak, spinal cord Harlock (2003:35).

Motoric itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu motoric kasar dan motoric halus. Motoric kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebgaian besar atau seluruh anggota tubuh motoric kasar deperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. (Sunardi dan Sunaryo, 2007: 113-114). Sedangkan perkembangan motroik kasar anak lebih dahulu dari pada motoik halusnya. Motoric halus menurut Magill Richard (1989:103) mengatakan bahwa keterampilan motoric halus (fine motor skill) merupakan keterampilan yang memerlukan control dari otot-otot kecil dari tubuh untuk mencapai tujuan dari keterampilan. Menurut Permen 137 pasal 10 ayat 3, dijelaskan bahwa mororik kasar mencangkup kemampuan gereakan tubuh secara terkoodinasi, lentur, simbang, lincak, lokomotor, non-lokomotor dan mengikuti aturan. Sedangkan motoric halus, mencangkup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.

Tahap-tahap perkembangan mototik

a.      Tahap pra-keterampilan

Tinngkah laku gerak dimulai kira-kira pada periode 6 bulan dalam kandungan dan terus berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Selama tahap pengembangan pra-keterampilan gerak, gerakan bayi diperbaiki dari gerak reflex awal menjadi pola dasar yang terkoordinasikan. Perhatian selama periode ini harus ditekankan paada kualitas dan kuantitas pengalaman anak. Terdapat 3 tingkat perkembangan dalam tahap ini yang mudah dikenali;

1.      Tingkatan Refleksif

Gerak reflex adalah akibat dari rangsangan reseptor sensoris yang mengirimkan suatu tanda sepanjang jalur syaraf reflex dan balik ke serabut-serabut otot. Gerakan ini merupakan aktivitas tanpa disadari dan merupakan jawaban rangsang yang telah disadari. Gerakan reflex dilakukan oleh sumsum tulang belakang.

2.      Tingkat Integrasi Sensori

Gerakan pada tingkatan ini cenderung kasar dan tidak teratur. Perolehan gerakan ini bedasarkan kematangan yang terjadi dalam urutan yang dapat diramalkan yang berdasar asas-asas perkembangan. Kemajuan dalam mengatur syaraf otot akan cenderung menghalangi gerak reflex. Selama penampilan gerakan sederhana yang terpisah anak mulai mnegintegrasikan masukan dari berbagai penerima sensoris dengan penampilan gerakan motoric. Proses perseptual ini penting untuk memperoleh tingkah laku gerak yang efesien.

3.      Perkembangan Pola Gerak Dasar

Pada awal masa anak-anak (usia 2-8 tahun) di tunkukan oleh pencapaian dan pengembangan yang cepat dari kemampuan gerak yang semakin kompleks. Anak-anak akan semakin aktif terlibat dalam menyelidiki lingkungannya dari gaya berjalan yang meningkat menandai permulaan perkembangan pola gerak dasar. Gerakan dasar yang meliputi, berjalan, berlari, melompat, meloncat dan melempar.

b.      Tahap perkembangan keterampilan

Keterampilan olah raga adalah gerakan-gerakan tersebut yang dikaitkan dengan kegiatan olahraga. Tahap-tahap dalam perolehan keterampilan olahraga mencangkup periode perkembangan, perbaikan, penampilan dan kemunduran. Pada akhir tingkatan perkembangan pola gerak dasar fan awal tingkatan keterampilan, anak mulau terus menerus mengatur pola yanag ditampilakan ke dalam program gerak yang terpadu.

c.       Tahap Keterampilan

1.      Pengahalus keterampilan

Keterampilan merupakan penampilan motoric pada taraf yang tinggi. Gerakan pada taraf tinggi akan terasa enak dipandang. Keterampilan ditandai dengan gerakan yang terorganisasi, halus dan estetik.

2.      Tahap penampilan 

Puncak tahap keterampilan perkembangan motoric adalah penampilan. Pada tahap ini pola gerak yang ada pada seseorang sudah sedikit menetap dan apabila diubah dari pola yang sering dilakukan akan menyebabkan menurunnya penampilan.

3.      Pola kemunduran

Setelah mengalami puncak penampilan kemampuan, seseorang akan mengalami kemunduran. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena kemampuan seseorang yang terbatas. Kemunduran banyak terjadi di masa penuaan.

            Maka dari itu, usia dini merupaka masa emas untuk pembinaan suatu cbang olahraga. Prestasi olahraga merupakan akumulasi dari kualitas fisik, taktik, dan kematangan psikis yang sengaja disiapkan melalui proses latihan. Anak usia 2-5 tahun merupakan periode pertumbuhan dan juga perkembangan yang cepat terutama system saraf dan juga pertumbuhan otot. Di usia ini, anak diajarkan gerakan seperti berjalan, berlari, melompat, lempar, menagkap, memanjat, menendang dan memukul melalui variasi gerakan yang menyenangkan.

Perkembangan motoric kasar dan halus anak

Usia (tahun)

Motoric Kasar

Motorik Halus

3-4  tahun

− Mengendarai sepeda roda tiga melalui tikungan yang lebar

Melompat sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula

 − Membawa sesuatu di atas baki tanpa menjatuhkannya

 − Menangkap bola besar dengan tangan lurus di depan badan

− Menggunakan bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 meter

 − Berjalan menyusuri papan dengan menempatkan satu kaki di depan kaki lain − Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik

− Melompat dengan satu kaki − Berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan keseimbangan

Mencuci dan melap tangan sendir

 − Mengaduk cairan dengan sendok

 − Bila diberikan gambar kepada dan badan manusia yang belum lengkap, akan menambah paling sedikit dua organ tubuh

− Memegang garpu dengan cara menggemgam

− Menggambar lingkaran, namun bentuknya masih “kasar”

− Menggunting kertas menjadi dua bagian

− Mengambil benda kecil dengan penjapit

− Meronce manik-manik kayu yang besar

− Menuang air dari teko

− Membuka kancing depan pada usia 3 tahun. Melepas ikat pinggang pada usia 3 ½ tahun

− Mencuci dan mengeringkan tangan tanpa dibantu

4-5 tahun

− Memanjat tangga-tangga di lapangan bermain

− Menangkap bola pada tangan dengan siku menekuk

− Menikung pada belokan tajam dengan sepeda roda tiga

− Melempar bola melebihi 3,5 meter

− Tetap seimbang ketika berjalan mundur

− Menuruni tangga langkah demi langkah

− Membawa gelas berisi air tanpa menumpahkan isinya

Menyentuhkan ujung tiap jari pada jempol

− Menjatuhkan benda kecil, manik-manik misalnya, ke dalam botol berleher sempit

− Menggunting garis lurus

− Menggunakan rautan pensil

− Menjepit kertas dengan klips − Melipat kertas secara vertikal, horisontal, dan diagonal

− Mengenakan baju dan sepatu dengan baik

− Menggunakan sendok dan garpu dengan baik

5-6 tahun

− Berjalan mundur pada garis yang ditentukan

− Berjinjit dengan tangan di pinggul

− Melompat-lompat dengan kaki bergantian

− Berlari dan langsung menendang bola

− Mengayunkan satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan keseimbangan

 − Melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan

− Menyentuh jari kaki tanpa menekukkan lutut

- Mengoleskan selai di atas roti dengan pisau

− Mengikat tali sepatu

− Memasukkan benang ke dalam lubang jarum

− Memasukkan surat ke dalam amplop

 − Membentuk berbagai objek dengan tanah liat

− Mencuci dan mengeringkan muka tanpa membasahi baju

        

Dafpus :

Rini, Endang Sukamti. 2018. Perkembangan Motorik. Yogyakarta: UNY Press.

Septri, s. 2018. Belajar Motorik Dasar. Dilansir dari situs : https://bit.ly/2X2Tuzz

Rismayanthi, C. Stimulasi Motorik Anak. Dilansir dari situs : http://staffnew.uny.ac.id. / https://bit.ly/38PmSfr

Suryandarini, Wiwik, 2018. Be An Inspiring Teacher, Litera MediaTama

1 Response to "Tahapan dan Perkembangan Motoric Pada Anak Usia Prasekolah 3-6 tahun"

  1. Putri Feb Timeline says:
    20 Oktober 2022 pukul 20.06

    I really Liked your post, It really helped me out. may I make this blog as a reference?

Posting Komentar