SKRINING PERKEMBANGAN

Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu.
Tes skrining yang ideal harus mempunyai sensitivitas (mendeteksi hampir semua masalah pada anak) dan spesifitas (dapat mendeteksi anak dengan keterlambatan) yang tinggi. Tes tersebut juga harus dapat mengukur apa yang seharusnya terukur (validitas), memberikan hasil yang sama pada penggunaan berulang oleh pemeriksa yang berbeda, murah dan cepat digunakan.
Skrining perkembangan yang ideal tidak sepenuhnya ada. Tabel 2 mencantumkan beberapa tes skrining perkembangan yang sering digunakan dan keterbatasannya.  Perlu dipisahkan antara skrining perkembangan, penilaian perkembangan maupun survailans perkembangan. Penilaian perkembangan ditujukan kepada pemeriksaan yang lebih detail dari perkembangan yang tertunda. Di satu sisi, survailans perkembangan merupakan tes yang berkelanjutan, fleksibel, dan proses yang komprehensif dimana termasuk aktifitas yang berhubungan pada deteksi dari masalah perkembangan dan promosi perkembangan selama kunjungan primer kesehatan anak. Survailans perkembangan termasuk identifikasi dari keadaan keluarga, observasi anak, skrining, dan imunisasi.

Terdapat tiga pendekatan pada proses skrining, yaitu skrining perkembangan informal, skrining perkembangan rutin dan skrining perkembangan terfokus. Skrining perkembangan informal berdasarkan observasi pada saat pemeriksaan rutin anak dan menanyakan orang tua mengenai perhatian mereka terhadap perkembangan anaknya. Ahli anak, bagaimanapun juga perlu membiasakan diri dengan berbagai variasi milestone perkembangan anak pada berbagai tingkat usia. Hal ini bukanlah tugas mudah untuk para klinisi umum. Nilai batas atas normal telah dipergunakan sebagai panduan untuk mengidentifikasikan keterlambatan. Sebagai tambahan, beberapa penelitian juga melaporkan bahwa ahli anak seringkali tidak akurat dalam memprediksikan status perkembangan anak. Hampir setengah dari keterlambatan perkembangan tidak teridentifikasi oleh ahli anak. Terlebih lagi, pengetahuan orang tua mengenai perkembangan anak sangat mempengaruhi, dikarenakan orang tua tidak mengindahkan pentingnya keterlambatan perkembangan. Daya ingat orang tua dari milestone perkembangan seringkali tidak akurat dan telah dilaporkan bahwa orang tua terlihat terlalu berlebihan dalam menilai perkembangan bahasa dari anak dan tidak mengindahkan kemampuan motorik halus dari anak. Didalam permasalahan ini seorang ahli penyakit anak tidak mungkin mampu mengidentifikasi secara benar anak yang mempunyai keterlambatan perkembangan pada mayoritas anak dengan keterlambatan perkembangan melalui metode skrining informal.
Skrining perkembangan formal dilakukan secara sistematis dengan menggunakan insrumen skrining yang telah terstandarisasi. Bagaimanapun juga pendekatan ini membutuhkan waktu yang banyak dan orang yang terlatih. Dan tidak dapat pula menjamin untuk dapat menurunkan insiden dari masalah perkembangan pada populasi anak dengan resiko rendah. Meskipun di negara berkembang, kegunaan dari skrining perkembangan rutin masih tetap dipertanyakan. Di swedia, dimana telah mempunyai sistem skrining yang sangat terorganisasi pada pusat pusat kesehatan anak, penelitian telah membuktikan bahwa pemeriksaan rutin pada pusat kesehatan hanya membuat perbedaan kecil dalam deteksi dini cerebral palsi.

Skrining perkembangan yang terfokus melibatkan dua kelompok anak, yaitu (a) anak dengan orang tua yang memberi perhatian yang lebih pada perkembangan anak dan guru atau dokter yang mencurigai adanya masalah, (b) neonatus dengan kondisi resiko tinggi untuk terjadinya keterlambatan perkembangan.


Semoga bermanfaat

Wiwik Suryandarini

Dapatkan buku "Be An Inspiring Teacher" seharga Rp. 60.000 selama bulan puasa


0 Response to "SKRINING PERKEMBANGAN"

Posting Komentar