Setiap diri kita adalah seorang pemimpin
Seorang pemimpin adalah pelayan
Tugasnya adalah melayani umat dengan
sebaik-baikya.
Pada masa khalifah umar bin khattab,
beliau menjadi pemimpin yang sangat baik dalam melayani umatnya.
Demikian juga dengan mengelola sekolah.
Orientasi kita mengelola sekolah harus benar. Dimulai dengan visi dan misi
lembaga. Bukan mengharapkan masyarakat memahami, menghormati dan mengikuti
keinginan kita. Namun kitalah yang harus bisa memahami masyarakat. Mengetahui
kebutuhan mereka, menghormati dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya.
Bahkan, terkadang kita harus mengakhirkan kebutuhan kita pribadi.
Secara garis besar ada 3 komponen yang
harus dilayani dalam mengelola sekolah:
- Siswa
- Orang tua
- Masyarakat
Pelayanan kepada siswa, berarti ketika
mereka masuk ke dalam lembaga pendidikan yang kita kelola, kita harus melayani
kebutuhan mereka. Kebutuhan siswa yang harus dilayani adalah:
- Kebutuhan
dipahami keunikannya
Jika lembaga pendidikan atau sekolah telah berani
menjanjikan pendidikan yang baik kepada orang tua, maka harus berani pula
memberika guru yang sebanding. Karena jumlah guru yang ideal dapat memberikan
mereka berinteraksi dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti di
Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Atfhal 1 : 10
- Kebutuhan
Ilmu
Ajarkan ilmu yang sesungguhnya kepada mereka walau
sulit, jangan hanya mengejar “kegengsian” lembaga maka menghalalkan segala cara
untuk dikatakan sekolah terbaik. Ajarkan ilmu kejujuran yang berdampak pada
pembentukan karakter mereka.
- Kebutuhan
untuk nyaman belajar
Lembaga pendidikan atau sekolah harus membuat anak
betah dan nyaman di tempat mereka belajar. Nyaman juga bisa datang dari sikap
guru yang ramah dan murah tersenyum serta memahami siswa. Nyaman dari gangguan
siswa yang mengancam keselamatan mereka.
- Kebutuhan Mengaktualisasi
Diri
Dengan jumlah guru yang ideal di dalam kelas maka guru
mempunyai waktu untuk mencari dimana letak prestasi masing-masing siswa. Guru
harus kreatif dan dapat melihat berbagai peluang serta kondisi kelas sehingga
setiap anak bisa menghasilkan prestasi yang optimal
- Kebutuhan
untuk Dihargai
Bukan hanya orang dewasa saja butuh dihargai dan
dipuji. Berikan pujian dan penghargaan pada setiap prilaku mereka yang baik,
karya yang mereka buat sendiri, atau bila mempunyai anggaran, sekolah dapat
memberikan hadiah kepada siswa. Umumkan siapa yang taat dan disiplin, jangan
katakana atau focus pada yang tidak taat atau tidak disiplin.
Pelayanan kepada guru, tidak hanya
sekedar cukup memberikan gaji bulanan, namun guru pun memiliki kebutuhan yang
penting.
a.
Kebutuhan untuk dihargai
Seorang guru sangat merasa dihargai ketika ia mendapat
sapaan, senyuman dan didengar pendapatnya oleh kepala sekolah. Hal tersebut
bisa berarti bagi mereka bahkan melebihi gaji. Kepala sekolah bertugas menjaga
semangat mengajar guru, memberi motivasi serta membantu solusi terhadap masalah
yang dihadapi guru. Kepala sekolah selain menjadi atasan, dapat pula menjadi
teman dan saudara bagi guru.
b.
Kebutuhan Pengembangan Diri
Berikanlah pelatihan mulai dari skala kecil di sekolah
School Based Inset hingga skala besar. Sekolah bisa bergabung dengan
organisasi-organisasi guru yang mempunyai program pengembangan diri bagi
guru-guru. Berikan peluang bagi guru untuk mengembangkan diri. Hal ini dapat
menjadi asset yang baik untuk sekolah karena memilki guru berkualitas. Di
sebuah Negara, setiap guru wajib melakukan pengembangan diri minimal 100 jam
dalam setahun!
Pelayanan kepada masyarakat, walaupun
kita tidak terikat kontrak apapun kepada masyarakat sekitar, namun sebagai
tetangga terdekat, ada hak-hak mereka yang wajib diketahui :
- Mendapatkan
kemanfaatan dari pendirian sekolah/lembaga pendidikan. Silahkan
disesuaikan dengan kemampuan sekolah dan kebutuhan masyarakt sekitar
sendiri. Contoh sederhana adalah pengetahuan tumbuh kembang anak, sekolah
dapat mengundang masyarakat untuk mendapatkan sharing session dari
sekolah. Selain ilmu perkembangan anak yang didapatkan oleh masyarakat,
sekolah pun mendapat respon positif yang dapat menjadi nilai jual sekolah
dari pertemuan mencerdaskan
masyarakat ini.
- Komunikasi yang baik.
Bentuklah humas yang bertugas menjembati komunikasi
dengan masyarakat. Hidup dalam satu lingkungan, pasti ada yang harus
dibicarakan. Hal ini akan mengurangi konflik yang mungkin terjadi bila ada
kebijakan sekolah yang kurang berkenan di lingkungan.
Bila telah memberikan hal terbaik bagi
mereka, secara otomatis hak-hak pengelola dapat terpenuhi. Jadi berhentilah
menuntut, tapi perbaiki layanan untuk memperoleh hak kita yang belum ditunaikan
orang lain kepada kita.
Demikian hal sederhana dalam mengelola
sekolah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Terima kasih kepada ibu Ira atas inspirasi tulisan dari sharing di grup WA.
0 Response to "Mengelola Sekolah Dengan Bijak"
Posting Komentar