Kurikulum KTSP PAUD 2013
yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh
sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP
lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda
namun mempunyai inti yang sama.
Kurikulum
disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang
optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan.
Kurikulum
bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran.
Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain, kurikulum
dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu,
dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.
Kurikulum di
lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu
kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non
formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak
yang dilayani.
PAUD formal
saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD nonformal banyak menggunakan
Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan
pengembangan lainnya.
Tata cara penyusunan KTSP PAUD 2013
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu :
Dokumen I dan Dokumen II
DOKUMEN I ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen I
dalam KTSP terdiri dari empat BAB yaitu Pendahuluan, Tujuan Pendidikan,
Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi penjabaran :
1. Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)
Latar
belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan kurikulum. Di sini
dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah pengembangan
kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan harapan
pengembang kurikulum.
Kenyataan
berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan keadaan lapangan yang
menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang sudah ada.
Harapan
pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang diharapakan jika
kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada. Harapan
yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA.
2. Analisis SWOT Kondisi Lembaga
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar lembaga.
a) Strengths (Kekuatan)
Kekuatan
merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi pengembangan
kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun nonmaterial.
b) Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan
merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum.
Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat material dan
imaterial.
c) Opportunities (Peluang)
Peluang
merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa unsur
ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan
pengembangan kurikulum.
d) Threats (Ancaman)
Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan berisi penjabaran :
1 Filosofi
Lembaga
menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan
kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan
sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya
bangsa,perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan
masyarakat akan pendidikan.
2 Visi Sekolah
Visi
merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi
ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa lembaga menjadikan visi ini
sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat.
3 Misi Sekolah
Misi
merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah
cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari
satu kalimat uraian.
4 Tujuan Sekolah
Tujuan
sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap
lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan
menjadi tujuan.
5 Prinsip Pembelajaran
Prinsip
pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah
dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan
mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah,
ataupun tuntutan perkembangan jaman.
6 Tata Tertib
Jika prinsip
pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan
pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum agar
pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi
sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua
sebagai pengguna.
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Hal ini merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat menu
pembelajaran yang akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun.
Struktur meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional atau muatan
lokal dan berisi alokasi waktu pada masing-masing aspek.
Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak, pendidik,
pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu sendiri.
- Anak memperhatikan sasaran layanan usia di sekolah
- Pendidik memperhatikan kompetensi lulusan dan kualifikasi pendidikan
- Pembelajaran memperhatikan pengelompokkan usia
- Asesmen dengan menyusun acuan pemantauan perkembangan anak dalam pembelajaran
- Pengelolaan pembelajaran berisi satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian.
1 Bidang Pengembangan
Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan perkembangan yang
akan dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia dan
karakteristik anak.
Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum PAUD formal, maka
akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu pada kurikulum
PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan.
2 Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri khas sebuah
sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar.
3 Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler yang
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan
penyaluran minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas.
4 Pengaturan Beban Mengajar
Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan dengan merata.
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
Kalender berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama setahun
yang disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah
daerah maupun pusat.
Dalam kalender dijabarkan juga sistem pembelajaran yang dianut,
menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan
berakhirnya.
DOKUMEN II ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan perencanaan
tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi inti
pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
sumber : kurikulumpaud.blospot.com
0 Response to "KTSP 2013"
Posting Komentar