02
Februari
Perspektif
Agile Di Dunia Pendidikan Anak Usia Dini
Perubahan terus berjalan seiring
berjalanny perkembangan ilmu pengetahuan disertai perkembangan tehnologi
tentunya.
Saat ini dikenal istilah Agile dalam
dunia pengembangan diri, dalam web.medium.com, Mas Ardy mengemukakan bahwa
Agile itu adalah pola pikir atau mind set semangat. Dan menurut Agile Coach
dari Ekipa Indonesia, seseorang dengan mindset agile berarti
memiliki kemampuan yang tangkas untuk beradaptasi dengan perubahan.
Lalu apa hubungannya dengan dunia
pendidikan anak usia dini?
Tentu saja ada hubungannya.
Pergerakan dunia semakin cepat,
sehingga guru anak usia dini pun harus tanggap dengan perubahan akibat
pergerakan tersebut. Tidak diam di tempat dan selalu berkata,”Kalau dulu….” atau berkata,”Dulu itu ibu mengajar…..”
Setiap anak dilahirkan pada jaman
dan masa yang berbeda sehingga sebagai guru pun mendidik mereka sesuai jaman
mereka dan masa yang akan mereka hadapi nantinya, bukan selalu mengembalikan
atau membandingkan, terkecuali pendidikan agama dan adab /budi pekerti.
Sabda Rasulullah SAW: "Ajarilah
anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan
pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian
diciptakan untuk zaman kalian".
Artinya, ilmu itu bersifat dinamis
dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan
kehidupan masa depan, maka guru diharapkan memiliki mindset agile, terutama
dalam menghadapi era VUCA ini ((Volatility, Uncertainty, Complexity,
Ambiguity). Nah, makhluk apa lagi nih
VUCA?
Volatility adalah
perubahan cepat
Uncertainty artinya
sulit diprediksi
Complexity artinya
keruwetan dan kerumitan
Ambiguity artinya
kebimbangan atau kebingungan
Untuk menghadapinya maka sebagai guru yang telah
memiliki mindset agile akan mengakomodir tantangan ini dengan baik. Dalam bukunya, Leaders Make the Future: Ten New Leadership
Skills for an Uncertain World, Bob Johansen yang juga peneliti pada Institute for the
Future menawarkan solusi untuk mengatasi dunia VUCA ini, juga dengan VUCA (vision, understanding, clarity dan agility).
Sebagai guru mampu menerapkan visi (vision) yang jelas. Apa yang hendak dicapai di masa
depan ditetapkan hari ini. Guru harus menetapkan apa yang menjadi program
bulanan, semester, dan tahunan. Guru harus memastikan semua materi sudah on the track, kontekstual dan sinkron dengan tren terbaru. Guru pun
mampu berpikir kreatif dan membangun pembelajaran yang meaningful.
Pemahaman (Understanding), guru
memahami apa yang menjadi kendala anak didik dan memahami karakteristik anak. Guru harus menjadi fasilitator yang lebih banyak
mendengar, membaca dan melihat perspektif yang berbeda dari para muridnya.
Guru harus mengenali gaya belajar mereka karena mengenali anak secara utuh
adalah keharusan. Guru memberi nuansa Fun Teaching dan
berinovasi dalam pembelajaran sehingga potensi anak dapat berkembang optimal.
Kejelasan (Clarity). Seorang
guru harus jelas dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Jelas sumbernya,
jelas manfaatnya bagi anak didik sehingga anak mampu membedakan, menganalisa
dan mengambil keputusan dengan baik. Disini guru dapat mengajarkan attiute
dalam berkomunikasi dan berinteraksi terhadap teman sebaya dan orang dewasa.
Dan terakhir ambiguity (kebingungan/kebimbangan) dalam pembelajaran dapat
diselesaikan dengan agility (kelincahan/keluwesan)
para guru melihat solusi-solusi yang ada. Kelincahan (baca: kearifan) para
guru dalam memberikan jalan keluar yang terbaik dari kebimbangan anak
berkorelasi dengan kematangan seorang guru dan “jam terbangnya” yang hanya
bisa didapat dari kemauan para guru untuk terus belajar, baik individual
maupun kolaboratif dengan siapa saja dan di mana saja. Guru yang professional akan
mampu menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembelajaran.Ia memfasilitasi
dan mencari metode yang tepat untuk mengembangkan potensi anak didiknya dan
berkolaborasi baik dengan teman seprofesi dan masyarakat (orangtua).
So, sebagai guru
anak usia dini, kita harus adaptif dengan segala macam dinamisasi pendidikan,
diantaranya dengan perkembangan-perkembangan terbaru di dunia pendidikan
seperti saat ini yang sedang “heboh” yaitu RPP 1 lembar. Guru harus ON, tidak
boleh OFF untuk belajar.
Selamat menjadi
guru inspiratif dimanapun masa perubahan itu Anda berada.
Salam Inspiratif
Wiwik
Suryandarini
#catatanwiwik
#pendidikananakusiadini
#gurindam
#Komunitasguruinspiratif
#raudhatulathfal
#ikatangururaudhatulathfal
Sumber bacaan:
Buku “Be An
Inspiring Teacher”
Pemesanan buku
hubungi Toni 081283893081
0
komentar